Jakarta-Masdar, perusahaan pengembang energi terbarukan asal Uni Emirat Arab (UEA), akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jabar. Masdar akan bekerja sama dengan anak usaha PLN, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).
“Masdar kerja sama dengan PJB membangun floating PV, jadi PLTS terapung, di Cirata. Kita gunakan danau untuk membangun itu,” kata Dirpran PLN, Nicke Widyawati, saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta (23/5/17). Saat ini PJB dan Masdar melakukan feasibility studies (FS) mengkaji kapasitas PLTS yang akan dibangun, biaya investasinya, biaya produksi listriknya, teknologi yang cocok, dsb.
Nicke menjelaskan, PLTS dibuat terapung di atas waduk agar biaya investasinya murah. Sebab, tak perlu pembebasan tanah. “Ini baru dilakukan FS, sekarang membuat kajian bersama. Lokasinya kita arahkan ke sana agar tidak ada capex (belanja modal) yang besar untuk lahan,” tukasnya.
PLTS dibangun di Jawa, bukan di Indonesia Timur, karena Masdar ingin membuat pembangkit kapasitas besar. Kebutuhan listrik di Indonesia Timur masih kecil. Jadi pertimbangannya faktor permintaan. “Kalau kita bicara kapasitas yang besar, memang bisanya di Jawa,” cetusnya.
Listrik PLTS terapung di Waduk Cirata akan dijual ke PLN berharga sesuai Permen ESDM No 12/2017, maksimal 85% Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik setempat. Dengan tidak adanya biaya pembebasan lahan, Nicke yakin proyek PLTS terapung ekonomis bagi Masdar meski mengikuti Permen ESDM itu.
“Kita ikut aturan Permen ESDM 12/2017. Tanpa pembebasan lahan, diharapkan bisa masuk,” tutupnya. (mca/dna; Michael Agustinus; https://finance.detik.com/energi/d-3509406/arab-mau-bangun-pembangkit-tenaga-surya-terapung-di-waduk-cirata?_ga=2.59773165.1170822943.1495745986-1544122941.1470672437)-FatchurR