P2Tel

Bila kurang gizi

Jakarta-Gizi penting untuk perkembangan tubuh karena bertalian perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Melihat fakta status gizi, pada anak dan orang dewasa, tak hanya kurus, tapi pendek dan gemuk masih jadi masalah di Indonesia.

Manusia butuh nutrisi, dalam jangka pendek dan sepanjang hidupnya agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Kepala Departemen Medik Ilmu Gizi RSU RSCM Dr dr Fiastuti Witjaksono MS MSc SpGK (K) mengatakan masalah status gizi  di Indonesia masih tinggi.

“Masyarakat belum menyadari pentingnya gizi untuk kesehatan, sementara setiap masalah status gizi memiliki resikonya  masing-masing,” kata Fiastuti dalam Diskusi Gizi bersama Nestle Indonesia bertajuk “Nutrient Quotient: What Is It and Why Does It Matter?”.

Pada diskusi yang dihadiri dr Vinka Desria dari tim Nutrition, Health and Wellness Nestle Indonesia, Fiastuti menjelaskan kurangnya gizi menimbulkan penyakit2, khususnya bagi anak2. Kurangnya gizi saat balita misalnya, maka berdampak negatif : Menurunnya kognitif dan performa pendidikan di sekolah.

Masalah gizi lain, anak obesitas lebih beresiko terkena sindroma metabolic, seperti rentan terkena hipertensi, diabetes tipe 2, dan gangguan lemak. Mereka yang mengalami masalah gizi juga mengalami kekurangan zat besi, di mana begitu berpengaruh negatif pada kemampuan belajar dan produksi kerja.

“Masalah gizi juga bisa menimbilkan kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan gangguan pada mata, daya tahan tubuh, dan pertumbuhan,” bebernya.

Oleh karena itu, pilihan nutrisi yang baik tidak hanya menjaga agar tubuh terlihat ideal, juga membantu menentukan pilihan untuk menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. (tdy; Rina Anggraeni; https://lifestyle.sindonews.com/read/1203760/155/ini-bahaya-kekurangan-gizi-1494314650)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version