Beberapa waktu lalu ada teman saya bisulan, di bagian muka lagi. Kebayang rasa “cenat-cenut’-nya sampai ke ubun2. Selain itu muka itu penuh dengan urat syaraf, maka sakitnya bisa menjalar dan terasa ke mana-mana. Bagi yang belum pernah bisulan, bisul itu benjolan di kulit, berwarna merah.
Di dalamnya ada “intinya”, putih seperti nasi. Kalau bisul sudah matang dan akhirnya pecah, keluar nanah, malah tidak sakit, atau sakit tapi sedikit saja. Bisul ini sebenarnya adalah infeksi karena bakteri. Bisul bisa sembuh sendiri.
Masalahnya, menunggu sampai bisul matang itu perlu waktu berhari-hari dan sakitnya membuat si sakit “mana tahan”. Makan tak enak, tidur tak lelap, menyanyi tak merdu. Maka yang bisa dilakukan adalah mempercepat agar si bisul segera matang dan pecah.
Kembali ke soal teman tadi. Dia minta saran harus diapakan bisul yang bertamu ke wajahnya. Saya jawab begini, ambil 2 atau 3 butir kemiri, bakar sampai matang. Hancurkan (uleg) sampai halus dan keluar minyaknya, lalu menjadi seperti “pasta”. Tempelkan “pasta” kemiri itu ke bisul. Kalau kurang menempel dengan baik, tambah sedikit minyak goreng (boleh juga minyak zaitun, VCO) sebagai perekat.
Kawan saya ini menurut. Maka dilakukanlah yang saya sarankan. Dalam beberapa jam bisul matang dan keluarlah nanahnya. Tinggal dipencet dan keluarlah dianya. Esoknya katanya masih ada sisa bisul sedikit, maka sisa “pasta” kemiri ditempelkan lagi dan sisa bisul segera matang dan beres urusannya.
Setelah urusan bisul pecah selesai, ada pertanyaan, bagaimana supaya bekas luka bisul segera kering ? Mudah. Ambil saja daun sirih hijau satu genggam dengan tangkai-tangkainya (kalau mau bagus diremas dulu agar getahnya keluar), rebus dengan air 3 gelas sampai mendidih beberapa saat.
Minum sehari 3X, boleh ditambah madu agar enak. Kalau belum kering (sembuh) benar, boleh diulang sekali lagi dengan daun sirih yang baru. Cara lain, tetesi saja dengan minyak kayu putih. Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR