Jakarta-Penuaan kulit bisa terjadi seiring bertambahnya umur. Selain menerapkan gaya hidup sehat, terapi2 meremajakan kulit dan menjaga tetap sehat juga bisa dilakukan. Berikut jenis terapi dipaparkan dr Conny Melly SpKK dari Bamed Skin Care di Seminar Media di Hotel 101 Sedayu Dharmawangsa, Jaksel (31/5/16).
1–Microdemabrasi
Terapi ini berfungsi mengikis lapisan kulit mati sehingga mempercepat muncul lapisan kulit yang baru. Dengan kata lain, proses regenerasi kulit terjadi lebih cepat. Pada mikrodermabrasi kristal, lapisan kulit mati dikikis menggunakan kristal aluminum oksida.
“Kemudian prosedurnya minimal invasif dan dapat diulang dalam jeda pendek. Setelah tindakan kita menggunakan berbahan rumput laut untuk menenangkan kulit dan mengurangi kemerahan. Campuran masker menggunakan gel sehingga konsistensi kelembapannya lebih baik,” tutur dr Conny.
2–Terapi oksigen hiperbarik
Prosedur ini menggunakan tekanan hiperbarik untuk memasukkan serum khusus ke kulit. Selain itu, oksigen juga dapat menjadi antibakteri alami, mendinginkan kulit, dan mempercepat penyembuhan luka. “Keunggulan terapi ini tanpa rasa sakit, hasil instan, dan tanpa downtime,” ujar dr Conny.
3–Growth factor
dr Conny menjelaskan growth factor merupakan protein yang mengatur pertumbuhan dan perkembangbiakan serta pembelahan sel. Growth factor bisa memperbaiki sel yang rusak.
Sel fibroblast dikatakan dr Conny merupakan sel yang dapat menghasilkan growth factor bagi elastin dan kolagen. Dengan growth factor, pemulihan pasca perawatan juga lebih cepat dan bisa menambah efektivitas terapi.
4–Radiofrekuensi
“Prosedur ini menggunakan teknologi radiofrekuensi guna mengubah efek panas di kulit. Fungsinya bisa membuat serat kolagen yang kendur kencang kembali, memperbarui elastin, lalu memecah selulit dan sel lemak,” tutur dr Conny.
Jenis radiofrekuensi di antaranya monopolar di mana energi radiofrekuensi bisa mencapai bagian kulit yang lebih dalam, bipolar di mana gelombang yang digunakan lebih pendek, kemudian multipolar yang memakai gelombang radiofrekuensi lebih pendek tetapi bisa mencapai bagian kulit yang lebih dalam.
“Radiofrekuensi bisa dipakai di area sekitar mata sampai paha. Hasilnya kulit lebih kencang dan kerutan pun hilang. Keunggulannya, non invasif dan tanpa ada masa jelek, kemudian bisa digunakan di semua jenis kulit, efek samping seperti merah bengkak ringan minim, pasien pun boleh langsung beraktivitas setelah menjalani terapi,” terang dr Conny.
5–Botox
Prosedur botox menyuntikkan protein yang dihasilkan bakteri clostridium botulinum. Botox berguna untuk menghilangkan kerutan, memperbaiki kontur wajah, dan mengatasi masalah seperti keringat berlebih.
“Prosedurnya pakai jarum suntik kecil untuk menyuntikkan protein itu. Botox berguna merelaksasi otot dengan menghambat impuls saraf yang membuat otot berkontraksi hingga timbul kerutan. Efek botox bekerja 2-3 hari setelah prosedur dan bisa bertahan sampai 6 bulan. Tergantung individunua. Prosedur ulang efek tahan lamanya bisa lebih lama karena efek botox hilang perlahan,” papar dr Conny. (rdn/vit; Radian Nyi Sukmasari; https://health.detik.com/read/2016/05/31/173234/3222121/763/ragam-terapi-untuk-cegah-penuaan-dan-menjaga-kulit-tetap-sehat)-FR