Jakarta-Cara penjahat siber menyusupkan program jahat atau malware ke perangkat korban tambah canggih, diantaranya lewat aplikasi yang sengaja diunduh korban.
Territory Channel Manager Kaspersky, Dony Koesmandarin memaparkan, aplikasi populer di Play Store sering diduplikasi penjahat siber menyusupkan malware. Logo dan warna aplikasi palsu itu mirip yang asli, sehingga bisa mengelabui orang2 yang ingin mendunduhnya.
“Karena tidak teliti, banyak yang mengunduh aplikasi itu, yang malware. Se-olah2 mereka rela mengunduh malware di perangkatnya,” ujar Dony Koesmandarin (24/1).
Karenanya, butuh ketelitian dan hati2 sebelum unduh aplikasi, agar tak jadi korban. Hal yang biasa dilakukan melihat review dari aplikasi itu, rating, dan jumlah pengunduh. Cara itu belum menjamin keaslian aplikasi. Hal penting lain, mengecek nama perusahan pengembang aplikasi itu.
“Banyak yang asal unduh tanpa lihat aplikasi itu berhubungan nama perusahannya atau tidak. Kalau kita tidak begitu familiar dengan perusahaan itu, bisa ditelusuri di mesin pencarian Google. Intinya harus double check dulu sebelum mengunduh,” pesan Dony.
Cara lain agar perangkat kita tidak disusupi malware dengan membentenginya menggunakan anti virus. Sehingga ketika kita tidak sadar mengunduh aplikasi yang malware, anti virus itu langsung kirim sinyal.
Karena menurut Dony, meski aplikasi malware itu di-uninstall, bisa jadi malware itu sudah menempel di perangkat kita. (Herman/FER; BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/iptek/410873-penjahat-siber-susupkan-malware-lewat-aplikasi.html)-FatchurR