P2Tel

Bisul-Penyebab dan mengelolanya

Bisul, benjolan merah di kulit sakit (banget) dan berisi nanah. Benjolan ini akibat infeksi2 pemicu inflamasi pada folikel rambut, (lubang tempat rambut tumbuh). Bagian tubuh yang tersering bisulan umumnya : Wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, serta paha.

 

Itu karena bagian2 yang sering mengalami gesekan dan berkeringat. Bisul juga bisa tumbuh pada kelopak mata, kondisi ini biasanya kita kenal dengan istilah bintitan.

 

Gejala bisul

Gejala utama pada bisul adalah munculnya benjolan merah pada kulit. Pada tahap awal, ukuran bisul biasanya kecil dan kemudian disertai dengan:

 

 

Kondisi ini jarang yang butuh penanganan medis oleh dokter, karena bisul bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami bisul yang:

 

 

Penyebab dan komplikasi Bisul

Penyebab utama bisul adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat ditemukan pada kulit dan di dalam hidung manusia tanpa memicu infeksi apa pun. Infeksi terjadi jika bakteri masuk hingga ke folikel melalui luka gores atau gigitan serangga.

 

Bakteri bisul (karbunkel) kadang bisa menyebar ke bagian lain tubuh. Bila menyebar di lapisan kulit akan timbul selulitis, impetigo (luka melepuh), dan dapat menyebar ke tulang (osteomielitis). Penyebaran ini memicu terjadinya sepsis yang berpotensi menyebabkan infeksi pada organ2 tubuh, misalnya jantung. Selain itu, bisul juga umumnya dapat meninggalkan bekas luka.

 

Faktor risiko bisul

Bisul bisa terjadi pada siapa saja dan ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko seseorang. Faktor2 risiko itu meliputi: Kontak langsung dengan pengidap. Risiko penyakit menular ini akan meningkat jika Anda sering berhubungan langsung dengan pengidap, misalnya karena tinggal serumah.

 

 

Pengobatan bisul

Bisul umumnya bisa disembuhkan dengan langkah simpel di rumah dan jarang perlu penanganan medis oleh dokter. Beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mempercepat penyembuhan adalah:

 

 

Pastikan Anda tidak memecahkan bisul dengan paksa. Proses ini bisa memperparah infeksi sekaligus menyebarkan bakteri sehingga berpotensi memicu komplikasi. Kita dianjurkan menunggu hingga bisul tersebut pecah sendiri.

 

Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit atau analgesik untuk mengurangi nyeri. Contoh, Paracetamol atau ibupropen. Untuk mengatasi bisul besar atau karbunkel, butuh bantuan dokter. Dokter biasanya akan membedah bisul guna mengeluarkan nanah. Obat antibiotik juga mungkin akan diresepkan bagi Anda untuk menangani bisul:

 

 

Durasi penggunaan antibiotik pun harus benar2 sesuai dengan resep dokter meski bisul sudah sembuh. Ini dilakukan agar bakteri pemicu infeksi benar2 musnah. (http://www.alodokter.com/bisul)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version