Yogya-Mengekplorasi keindahan alam di Gunungkidul tak ada habisnya. Kabupaten terluas di DIY ini memiliki sejuta keindahan alam yang tiada tandingan. Tidak hanya wilayah selatan yang beragam keindahan panorama pantai. Di sisi utara kini mulai menawarkan keindahan pemandangan bentang alam yang tidak kalah indah.
Di kec-Gedangsari yang dikenal kecamatan paling miskin sudah mulai muncul dua objek wisata andalan. Salah satunya adalah Green Village Gedangsari. Lokasi objek wisata di Desa Mertelu ini memang menyajikan keindahan bentang alam dari ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Selain gardu pandang yang bisa membuat wisatawan hanyut dan terlelap di semilir angin di puncak bukit, kompleks green Village dilengkapi dengan wahana flying fox. Tidak tanggung2, panjang lintasan flying fox ini mencengangkan. Mencapai 625 mt. “Jalur lintasan flying fox ini terpanjang se-Asia Tenggara,” ucap Kades Mertelu Tugiman.
Setelah perjalan melalui udara selesai, wisatawan pun akan dijemput dengan menggunakan sepeda motor karena jarak yang cukup jauh.
Sofyan salah satu wisatawan asal Sukoharjo mengaku kagum dan tertantang dengan keberadaan flying fox tersebut. Diapun rela mengeluarkan uang Rp100.000 untuk bisa menjadi salah satu dari masyarakat yang pernah melakukan uji nyali melalui flying fox terpanjang se-Asia Tenggara ini.
“Benar-benar luar biasa, sangat indah dan memang saya sengaja mengabadikan momen saya melayang ini melalui video,” ucapnya.
Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Yuni Hartini mengatakan, upaya untuk melakukan promosi wisata bagi objek wisata baru terus dilakukan pemkab. Pihaknya terus berusaha memberikan ruang partisipasi masyarakat untuk menggeliatkan pariwisata.
Potensi sektor utara Gunungkidul yang dikenal dengan perbukitannya, masih menyimpan berbagai keindahan yang layak untuk diekplorasi. “Green Village Gedangsari menjadi salah satu ikon pariwisata sektor utara, kita akan terus mendongkrak promosi di wilayah utara Gunungkidul sehingga lambat laun imbang dengan perkembangan pariwisata sisi selatan,” katanya.
Tapi, dia mengakui, infrastruktur jalan masih menjadi kendala utama. Wisatawan yang hendak berkunjung ke Green Village dan menikmati flying fox terpanjang di Asia Tenggara inipun tidak bisa menggunakan bus besar.
“Kontur jalan dengan tanjakan tinggi sehingga sulit untuk bus besar masuk wilayah tersebut,” ucapnya. (alv; Suharjono; https://lifestyle.sindonews.com/read/1216284/156/memacu-adrenaline-di-flying-fox-terpanjang-se-asia-tenggara-1498215291)-FatchurR