Merauke-Jika traveling ke perbatasan, maka kita lihat tentara2 berjaga. Bagi mereka, menjaga perbatasan adalah suatu kehormatan. Hal itu disampaikan Kapten Inf. Yon. Para Rider 503/MK, Irwan Tanjung ke detikTravel dan Tim Tapal Batas detik.com di Poskotis Kaliwanggo, Erambu, Merauke.
Di pos itu, tak jauh terdapat MM 12.2 suatu tugu perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang tak terjamah. Kapten Tanjung, begitu kami panggil berpostur tinggi-tegap. Dia seolah pemandu, menjelaskan hal2 kegiatan tentara di Kaliwanggo. “Kita tiap hari bangun pukul 05.00, salat Shubuh, sarapan dan apel. Baru patroli rutin. Sorenya diisi OR seperti bermain voli,” ujarnya ke detikTravel.
“Sukanya senang saja berada di perbatasan. Melihat alam yang alami dan tidak semua orang bisa ke sini. Biasanya orang kalau refreshing ke Bali dan Batam, bukan ke Merauke,” katanya. Lalu, kalau dukanya apa kapten?
Kapten Tanjung terdiam. Rautnya menggambarkan berpikir keras. Dia senyum. “Kalau ditanya duka, saya bingung dukanya di mana. Bagi tentara, penugasan di daerah manapun itukehormatan” jawabnya.
“Menjaga perbatasan ini kehormatan karena kami diberi tanggung jawab oleh negara,” tegas Tanjung.
Saya merasa bersalah tanya seperti itu. Tanjung menepuk pundak saya, menceritakan bersyukurnya pula dia bertugas di perbatasan untuk membantu saudara2 setanah air. “Saudara2 kita di perbatasan jauh tertinggal di pendidikan dan ekonomi. Maka tentara, bekerja ekstra membantu mereka” kata Tanjung.
Selain patroli, Yonif ini membantu warga setempat di Kaliwanggo ketika jalan rusak. Mereka punya tim dokter yang siap membantu warga jika berpenyakit atau cidera. (Aff/Aff; Afif Farhan; https://m.detik.com/travel/travel-news/d-3558303/menjaga-perbatasan-indonesia-adalah-kehormatan?_ga=2.116257670.147411061.1499501474-1002625342.1490879498)-FatchurR
Keterangan Foto-1 : Yonif Para Rider 503/MK, tentara di perbatasan Indonesia-Papua Nugini (Afif/detikTravel)