9-Menakuti anak
Ini lazim dilakukan ortu saat anak menangis dan berusaha menenangkannya. Kita biasa mengancam anak untuk mengalihkan perhatiannya, “Awas ada Pak Satpam, gak boleh beli mainan itu!” Hasilnya anak berhenti merengek/menangis.
Tapi kita tak sadar menanamkan rasa takut / benci pada institusi atau pihak yang disebutkan. Sebaiknya berkatalah jujur dan berikan pengertian pada anak seperti kita memberi pengertian ke orang dewasa karena sesungguhnya anak2 juga mampu berpikir dewasa.
Jika anak tetap memaksa, katakan penuh pengertian dan tatap matanya, “Kamu boleh menangis, tapi Papa/Mama tetap tidak akan membelikan permen.” Biarkan anak kita yang memaksa tadi menangis hingga diam dengan sendirinya.
10-Ucapan dan tindakan tak sesuai
Berlaku konsisten mutlak perlu dalam mendidik. Konsisten kesesuaian yang dinyatakan dan tindakan. Anak punya ingatan tajam terhadap janji, dan ia sangat menghormati or2 yang menepati janji untuk beri hadiah atau janji untuk memberi sanksi. Jangan pernah umbar janji pada anak jika merayunya, agar ia ikut permintaan kita.
Misal : Segera mandi, selalu belajar, tidak nonton TV. Pikirlah lebih dulu sebelum janji. Apakah kita bisa memenuhi janji itu. Jika ada janji yang tidak bisa terpenuhi segera minta maaf, berikan alasan jujur dan minta dia untuk menentukan apa yang kita bisa lakukan bersama anak untuk mengganti janji itu. Bersambung…….; Tjokroaminoto360; (https://tjokroaminoto360.wordpress.com/2010/08/29/37-kebiasaan-orang-tua-yang-menghasilkan-perilaku-buruk-pada-anak/)-FatchurR