P2Tel

Mewujudkan mimpi warga Papua

Jargon  “Jokowi adalah Kita”, menurut saya, diksi istimewa menggambarkan seorang Presiden. Selama  3 tahun memimpin, jargon itu dibuktikannya. Jokowi mengunjungi banyak tempat di negeri ini. Tidak hanya kota2 besar, tapi juga terpencil yang nama tempat itu asing di telinga atau belum tertera di peta.

 

Ketika Dia jabat Walikota Solo, hal demikian rutin dilakukan. Dia rutin beranjangsana ke banyak tempat, bertemu dan menyapa warga, serta berbincang dengan mereka untuk mengetahui yang jadi kesulitanny. ketika dipercaya lebih dari 50% warga DKI untuk jadi pemimpin, Jokowi tetap melakukan hal yang sama.

 

Sebagian menganggap yang dilakukannya lebay,  tak lebih dari pencitraan seorang pemimpin merakyat. Namun sepertinya Jokowi tidak terlalu menghiraukan nada sinis itu. Dia tetap lanjutkan kebiasaan itu: blusukan. Ketika jadi presiden pun, blusukan ke daerah2 kerap dilakukan meski tak sesering ketika menjabat sebagai walikota atau gubernur.

 

Dari rangkaian blusukannya itu, Jokowi tahu persis yang dibutuhkan daerah dan tindakan yang harus dilakukan mengatasi segala kebutuhannya. Dengan blusukan, dia ikut merasakan penderitaan dan kemiskinan warga. Jadi kita melihat berbagai kebijakan pro rakyat yang dilaksanakan Jokowi.

 

Dari pencapaian2 yang ditorehkannya, saya memuji perhatiannya pada masyarakat Papua. Belum 3 th dia sebagai Presiden, sudah 6x dia ke tanah Papua yang kaya dan indah. Bahkan Jokowi sebagai Presiden RI yang terbanyak berkunjung ke Papua. Bisa jadi rekornya amat sulit dipecahkan presiden2 berikutnya. Karena masih belum genap satu periode. Apalagi jika 2 periode nanti bila terpilih lagi.

 

Mungkin akan puluhan kali datang ke Papua. Kehadiran Jokowi di Papua membawa perubahan besar pada kehidupan masyarakat di sana. Konon, para anggota OPM yang selama ini berjuang memisahkan diri dari NKRI, mendeklarasikan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Suatu kali, Jokowi ke Kab-Nduga, yang sangat terisolasi di Papua. Suatu daerah zona merah yang keamanannya tidak stabil.

 

Butuh nyali besar bisa mengunjungi daerah itu. Tapi hal itu tak menyurutkan semangatnya ke sana. Ini karena kecintaan pada negeri ini dan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Alasan utamanya bahwa jika Kab-Nduga tidak terisolasi, maka daerah itu pasti aman.

 

Warga Papua beruntung punya pemimpin yang memperhatikan nasibnya. Dia membuat mereka tidak lagi warga kelas dua, warga terpinggirkan, yang lama dialaminya. Jika kita berkendara di jalan beraspal itu lazim, bagi saudara kita di Papua hal itu mimpi. Dan mimpi2 itu kini diwujudkan Jokowi.

 

Dengan menggelontorkan dana triliunan Rupiah, Jokowi membangun jalan trans Papua lebih dari 4.300 km. Jalan yang membentang dari Sorong hingga Merauke itu, kini telah tersambung 3.800 km lebih, dan direncana rampung 2019. Tujuannya? Supaya sebagian besar daerah2 terisolir tidak terisolir lagi.

 

Perekonomian Papua yang lemah dapat terdongkrak dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menurunnya kemiskinan. Ketika sejak lahir kita hidup menggunakan tenaga listrik dalam berbagai hal, bagi mereka bagaikan cerita dongeng. Kini, rumah2 mereka segera diterangi lampu listrik.  PLN sedang membangun pembangkit2 listrik baru di Papua yang totalnya lebih dari 90 MW.

 

Jadi pemerintah berharap, 2019, ± 90% rumah2 di Papua dialiri listrik. Mereka akan merasakan nikmatnya melewatkan malam dengan terang.  Mereka juga dapat merasakan memasak menggunakan tenaga listrik, mencuci pakaian dengan tenaga listrik, dan pekerjaan2 rumah tangga lain. Tetapi bagi mereka, itu akan menjadi hal yang istimewa.

 

Harga2 di Papua makin stabil dengan dibangunnya dermaga2 baru mendukung pengoperasian tol laut. Juga bandara2 udara baru di daerah2 sulit dijangkau dengan jalan raya. Sehingga perpindahan orang dan barang kebutuhan semakin baik. Satu hal lagi karyanya yang penting adalah harga BBM di sana sama dengan di daerah lain di Indonesia. Harga BBM sebelumnya 50.000,- sampai 100.000,-/liter.

 

Program BBM Satu Harga ini kebijakan revolusioner, berdampak besar pada perekonomian Papua sekaligus berdampak nasional. Ini prestasi membanggakan. Dia bekerja keras menempatkan saudara2 kita di Papua setara dengan masyarakat daerah lain.

 

Ini bukan pencitraan untuk Pemilu 2019. Penduduk Papua itu ± 3 juta jiwa. Jumlah yang kecil jika dibanding penduduk di Jawa atau Pulau Sumatera misalnya. Hanya 1% lebih jika dibanding jumlah penduduk Indonesia atau tidak lebih dari jumlah penduduk kota Medan.

 

Jokowi ingin menyampaikan dia presiden untuk seluruh masayarakat Indonesia. Jokowi ingin berpesan ke seluruh warga bahwa Jokowi bukan milik satu suku, agama, ras dan golongan. Tetapi milik Indonesia.

 

Jokowi melakukan untuk menciptakan pemerataan pembangunan di Nusantara. Dia ingin membuktikan Jokowi adalah kita. Salam Indonesia Raya; (https://seword.com/umum/jokowi-wujudkan-mimpi-masyarakat-papua/)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version