(satu dari 3 topik diskusi di JVR Jogja 29/11/17)
Berita mengenai pecatur Grand Master Ardiansyah yang wafat terlunta, segera dilupakan. Kelak, tiba2 (Na’udzubillahimindzalik), ada berita serupa terulang lagi, entah tokoh olah raga siapa lagi? Padahal saat jaya2nya hadiah2 berhamburan membanjiri mereka.
Padahal, andaikata sedikit bijak, pada saat uang berlimpah, mereka bisa menitipkan sebagian uang mereka kepada PT Jiwa Sraya dan kelak lewat usia 50 tahun mereka mendapat uang pensiun selama hidupnya.
Uang itu tidak hilang sekalipun sebelum masa perjanjian ybs wafat, ahli warisnya bisa menerima penggantian. Pada saat inipun banyak lembaga DPLK yang dengan senang hati bersedia mengelola sebagian hadiah-hadiah itu untuk hari tua mereka.
Gampang sesungguhnya, tinggal bikin aturan. Apa perlu Jokowi turun tangan? Apa cukup Menkeu? Atau Menpora? Atau Koni? Mungkin P2Tel bisa mengambil inisiatif? Atau bahkan Grup WA Alumni? (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR
Respon dari +62 851-0165-xxxx:
Luar biasa ide nya Pa Sadhono.. Menjalankan ide tsb harus lah orang yg _enthengan_ dan punya ke _shaleh_an sosial yg tinggi karena belum tentu mendapat imbalan.
Banyak orang (mungkin juga termasuk saya) akan berpikir seperti ini : terus aku dapet apa?
tapi ada juga orang yg walaupun punya keterbatasan akan berpikir _inilah saatnya menabung amal_ agar bermanfaat bagi sesama..