Merdeka.com- Investasi jadi poin penting dalam keuangan, namun lebih penting selalu waspada berkegiatan ini. Pelaku investasi mengenali instrumen investasi yang dipilih sejak awal. Investasi itu menjanjikan hasil yang bisa dipetik di masa datang.
Dengan berinvestasi, kehidupan seseorang terjamin di masa depan, terlebih di usia tidak produktif. Ini salah satu alasan kegiatan itu penting dilakukan. Ada banyak jenis investasi yang bisa dijadikan sebagai pilihan, sehingga tiap orang bisa pilih dan berinvestasi pada instrumen paling tepat. Investasi dilakukan berbentuk benda tak bergerak : Properti atau investasi di sektor keuangan, tabungan, saham, dsb.
Risiko2 selalu hadir di tiap instrumen investasi. Ini penting dipahami calon2 investor, agar diatasi dan dikelola dengan tepat. Risikonya terjebak investasi bodong. Meski bodong bukan hal baru, tapi banyak korban. Kerugiannya bisa ratusan juta hingga miliaran/orang.
Jadi kenali dan pahami tiap jenis investasi bodong, mengingat banyak penipuan tiap saat. Berikut ini 5 model investasi bodong yang banyak menimbulkan kerugian seperti dilansir dari cermati.
1-Investasi emas palsu
Banyak orang mudah tergoda dapat untung besar dari investasi ini. Mereka tak ragu menginvestasikan dana besar. Dalam penipuan emas palsu ini, pelaku meng-iming2i korban untung luar biasa besar hingga berkali lipat. Korban diminta setor dana investasi, yang ditukar emas.
Investasi ini menjanjikan emas terjual kembali berharga tinggi. Yang ditawarkan emas batangan, emas perhiasan, atau koin emas. Semua emas itu palsu dan terbuat dari kuningana, tidak bernilai dan tidak laku dijual. Dengan tergiur harga murah, orang tak segan2 membelinya berjumlah banyak. Bayangkan kerugian yang ditanggung korban investasi bodong ini.
2-Investasi Agrobisnis
Meski bukan jenis baru, penipuan investasi agrobisnis ini sering terjadi. Kerugian para korban cukup besar, mengingat yang dibutuhkan beli dan mengelola lahan agrobisnis tak kecil. Penipuan ini marak tahun2 lalu. Pelaku minta korban menginvestasikan dana ke agrobisnis yang dikelola.
Biasanya disertai proposal dan alat pendukung lain yang membuat korban tergoda menanamkan dana. Dari kegiatan penyetoran dana ini, korban menerima surat kepemilikan lahan. Dalam perencanaannya, lahan ini akan se-olah2 dikelola dan ditanami pelaku hingga menghasilkan untung bagi investor (korban).
Praktiknya, lahan itu tak ada, termasuk potensi untungnya. (Anggun P Sutumorang)-Bersambung……
Monggo lengkapnya klik aja : (https://www.merdeka.com/uang/5-jenis-investasi-bodong-yang-harus-diwaspadai.html)-FatchurR