Kepada Kepala2 Daerah, harapannya hasil upayanya maksimal untuk kesejahteraan rakyat, seperti salah satu contoh yang dikutip dari kompas.com ini : Mobil dinas Gubernur Jateng Ganjar P tiba2 berhenti mendadak saat melintas di depan rumah di Desa Njenengan, Kec-Klambu, Kab-Grobogan, (29/11/17).
Orang no. 1 Jateng itu turun menuju rumah sederhana itu. Ini membuat warga dan ajudannya dalam perjalanan dinasnya ke Grobogan terkejut. Karena tidak ada dalam acara yang disiapkan selama Ganjar di Grobogan. Pintu rumah tutup saat Ganjar tiba. Ia sesekali dan memanggil, dan tak ada jawaban.
Warga sekitar ber-duyun2 ke Ganjar. Mereka salami Gubernur dan mengatakan pemilik rumah ke ladang. Tak berselang lama, ibu paruh baya menggendong balita dan menggandeng anak kecil lari ke rumah itu. Dengan cekatan, ibu bernama Listiyati membukakan pintu untuk Ganjar.
“Monggo mlebet pak, ngapunten griyone reyot. Ngapunten garwo kulo tasih teng wono (silahkan masuk pak, maaf rumah saya jelek. Suami saya di ladang),” sapanya. Ganjar masuk rumah itu. Ia lihat kondisi rumah Sutrisman-Listiyani itu. Kondisi rumah jauh dari layak membuat Ganjar mengelus dada.
“Purun kulo bantu mboten, omahe didandani kersane luwih apik (Mau saya bantu tidak, nanti rumahnya agar lebih bagus)” kata Ganjar. “Bantuane ora akeh, mengko gotong royong yo, warga lain ngrewangi (bantuan tidak banyak, warga lain bantu gotong royong ya)”. Mata Listiyati berkaca. Dia salami Ganjar dan berterima kasih. “Purun pak, matur nuwun (mau pak, terimakasih)” katanya.
Akan dibantu pribadi
Ganjar tidak ada agenda ke rumah Listiyati. Ia tergerak saat melintas, dirinya lihat rumah itu tidak layak huni. “Saat masuk, kondisinya memprihatinkan. Bocor sana sini saat hujan dan tidak sehat” katanya. Kondisi itu banyak di Jawa Tengah. Pihaknya minta agar masing2 kepda mendata secara valid warga yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
“Ini harus cepet, tidak biarkan masyarakat hidup seperti itu”. Terkait biaya bantuan rumah Listiyani, Ganjar akan gunakan biaya pribadi. Nantinya biaya akan dibantu Badan Amil Zakat dan Sodaqoh (Baznas) Prop jateng. “Kalau nanti sulit dan tidak ada anggaran, saya bantu biaya pribadi dari saya”. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)
Monggo lengkapnya klik aja : (http://regional.kompas.com/read/2017/11/29/18033041/ganjar-berhenti-mendadak-di-tengah-jalan-ternyata-ini-yang-dilakukan)-