Melihat kemajuan yang dicapai negara lain kita ikut bangga setidaknya mudah2an bisa menginspirasi negara kita. Berikut kutipan dari tirto.id tentang prestasi itu, walau terlambat : Perusahaan Cina COSCO dan Pelabuhan Lianyungan mengakuisisi 49% saham perusahaan pengelolaan Pelabuhan Khorgos di Kazakhstan.
Setelah itu, perusahaan logistic Nippon Express Jepang menandatangani MoU dengan Kazakh Railways (KTZ ). Tujuannya meningkatkan arus lalu lintas kontainer darat antara wilayah Jepang/Korea Selatan dan Asia Tengah, Kaukasus, dan Eropa.
Langkah Nippon Express dan KTZ menarik, dikaitkan kelanjutan persaingan Jepang dan Cina dalam memperebutkan pengaruh dan investasi di Eurasia dan Afrika. Cina menghidupkan rute perdagangan dengan Barat era Dinasti Han (140 SM) dikenal “Jalur Sutra”. Setelah lama tak terdengar, kini dipimpin Xi Jinping Cina merealisasikan Jalur Sutra dan jadi bagian dalam kebijakan luar negeri Cina.
Awal 2017, KA pertama dari Cina tiba di Inggris. Kereta dari Kota Yiwu menempuh 12.000 km, melintasi 7 negara dan perlu 18 hari untuk tiba di London. Rute pengiriman barang ke Eropa dengan KA dinilai lebih mudah dibanding pengiriman udara dan lebih cepat dari pengiriman laut. Ini bagian dari program One belt, One Road Cina.
One Belt, One Road ini jalur Sutra abad 21 yang mengangkat visi globalisasi ala Cina. Proyek ini diumumkan Xi Jinping (2013) dan mengajak negara lain ikut terlibat. Jalur Sutra Cina ini mencakup wilayah darat dan maritim. Jalur darat dari Cina melewati Eropa Timur lalu berakhir di Eropa Barat.
Sedangkan jalur maritim melewati Vietnam, Malaysia, Indonesia, India. Dari Asia Jalur Sutra akan melewati Afrika Timur ke Kenya, Somalia dan lewat Teluk Aden, dan Laut Merah. Setelah itu, dari Afrika Timur berlanjut ke Afrika Utara melalui Terusan Suez dan menuju ke Italia.
Proyek ini punya dasar. Bagi Cina, Jalur Sutra memperkuat kerjasama keuangan, koneksi jalan atau infrastruktur, dengan membentuk jalur transportasi yang kuat dengan negara lain. Mulai dari Cina ke Eropa Barat dan dari Asia Tengah ke Asia Selatan. Ini membantu negara2 ekonomi rendah di Jalur Sutra dalam hal pengembangan infrastruktur.
One Belt, One Road memperkuat fasilitas perdagangan, dan fokus penghapusan hambatan dagang (trade barriers) dan ambil langkah atau kebijakan guna mengurangi biaya perdagangan dan investasi. Juga memperkuat komunikasi kebijakan kerjasama ekonomi. Jalur ini berpotensi pasar 3 Miliar jiwa. Di Asia Tenggara saja, sebagai Jalur Sutra maritim punya populasi 600 juta jiwa.
Cina tak main-main, Presiden Xi Jinping berjanji menyediakan 8 Triliun dolar AS untuk pembangunan infrastruktur di 68 negara. Kini menurut Cina, pihaknya sudah berinvestasi 50 miliar dolar AS pada 20 negara di sepanjang rute Jalur Sutra.
Dalam sambutan di forum Belt and Road Forum (BRF) di Beijing, 14/5/17, Xi Jinping menyampaikan gagasan di depan 100 perwakilan negara terlewati Jalur Sutra. Pidatonya berjudul Work Together to Build the Silk Road Economic Belt and The 21st Century Maritime Silk Road tentang janji manis Cina di megaproyek ini.
“Kami akan berkontribusi merealisasikan prakarsa Jalur Sutra, proyek abad ini, yang akan member untung banyak orang di dunia,” kata Xi dikutip dari Xinhuanet.
Bagi negara berkembang, ini proyek unik, bersejarah, penting dan menguntungkan termasuk oleh Indonesia. Hadirnya investasi Cina mendorong pembangunan di berbagai negara sehingga One Belt One Road dianggap sebagai kolaborasi ekonomi terbesar abad ke-21.
“Banyak dari kita di negara berkembang (terutama Afrika) memandang Cina model ekonomi yang sukses dan sekutu andal memerangi kemiskinan dan dalam usaha mewujudkan kemakmuran,” kata PM Ethiopia, Hailemariam. (Yantina Debora)
Monggo lengkapnya klik aja : (https://tirto.id/ambisi-cina-dengan-proyek-jalur-sutra-abad-21-cv27)-FatchurR