Sahabatku,
Dalam kehidupan nyata, mendapat ilmu ikhlas tak mudah, karena harus Anda latih. Untuk mengawalinya, coba Anda niatkan memberi. Mulailah dengan yang kecil, mungkin tidak terlalu berharga. Misalnya, kumpulkan uang receh yang mungkin tercecer, hanya untuk satu tujuan yaitu diberikan kepada orang lain dengan ikhlas.
Apakah Anda sedang berada di angkutan kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga, atau Anda berada di mobil pribadi yang sejuk, lalu sepasang tangan mungil mengetuk pintu mobil Anda dan menengadah untuk meminta.
Jangan pedulikan persepsi pikiran Anda tentang nasib mereka berkaitan dengan masalah kemalasan, kemiskinan, dan kebodohan. Tidak perlu banyak berpikir. Segera buka kaca jendela mobil Anda dan berikan satu dua keping recehan kepada mereka.
Sahabatku,
Mungkin sudah beberapa kali Anda berhenti di lampu merah dan selalu menjumpai hal yang sama, beberapa pengemis minta bagian rezeki dari Anda. Barangkali ada rasa enggan dan kesal, tapi teruskanlah Anda berlatih untuk memberi dengan ikhlas.
Namanya juga sedang berlatih. Tekanlah perasaan itu, jangan sampai Anda menggerutu. Kuatkan niat Anda untuk beramal. Jangan hiraukan bisikan setan yang akan mengurungkan niat baik Anda. Tanamkan di hati Anda bahwa mereka menjadi pengemis tentu bukan kemauan mereka. Mungkin karena terpaksa.
Barangkali karena orang tuanya dulu tidak punya uang menyekolahkannya. Jangan larutkan pikiran Anda pada prasangka buruk. Kali ini, Anda hanya sedang berlatih memberi, mengulurkan tangan untuk berbagi dengan sejumlah uang yang tiada berarti. Latihlah diri Anda untuk berburu kebaikan.
Sahabatku,
Kalau Anda memberinya benar2 dari hati yang ikhlas, maka Anda akan dapat merasakan dengan lembut dan lebih dalam, sesuatu akan mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan Anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang yang bisa membuat hati Anda terharu, dan menangis.
Sesungguhnya bukan receh atau berlian yang Anda berikan. Kemurahan dalam berbagi itu tidak terletak di tangan, melaikan di hati yang paling dalam. Air mata yang menetes membasahi pipi Anda, itulah air mata pembersih jiwa. Selamat berlatih mendapat ilmu ikhlas. Satu langkah kecil namun sangat berarti. (
(Bandung, 16 Januari 2017; Muchtar AF; dari grup WA-VN)-FR