Banyak sumber inspirasi bagi kita untuk berbuat kebaikan juga banyak varian untuk kita pilih. Marilah kita intip cuplikan dari fankychristian.blogspot.co.id berikut ini : “Cerita Pertama”
Sebuah Perusahaan tradisinya berpesta tiap malam ganti Tahun (Old & New) dan mengundi hadiah.
Aturan Undian, tiap Karyawan setor 10 Dolar dan dari 300 Karyawan terkumpu 3.000 Dolar. Yang beruntung akan dapat semua uang yg terkumpul.
Di hari Undian, di suasana semarak; semua menulis namanya dikertas dan memasukkan ke Kotak Undian. Seorang pemuda ragu² menulis namanya; karena orang terpantas dapat Hadiah ini ibu pembersih (Cleaning Service) di perusahaan itu, yg anaknya didiagnosa bocor Jantungnya. Dia tdk punya uang utk bayar biaya operasinya.
Meski ada 1/300 kemungkinan nama yg ditulisnya terpilih, pria itu menulis nama ibu pembersih itu. Saat menegangkan tiba, kertas² di Kotak Undian di-aduk² dan kotaknya di-kocok². Pria ini berdo’a di hatinya : ‘Saya harap nama ibu ini yg terpilih’
Boss perusahaan dg perlahan ambil gulungan, membuka dan dg suara lantang mengumumkan nama yg tertulis di kertas itu, Nama si ibu pembersih. Kontan seisi ruang sorak sorai. Ibu itu maju menerima Hadiah Undian sambil menangis : ” Saya beruntung. Dengan uang ini, anakku punya harapan! ”
Pesta dimulai, pria itu memikirkan “Keajaiban ini”, sambil jalan ke Kotak Undian . Diambil dan dibukanya gulungan kertas; dia lihat tulisan di atas kertas itu nama si ibu itu. Pria ini terkejut, lalu dia ambil dan buka lagi gulungan2 lain, meski tulisan beda², namun yg tertulis semua sama , yaitu ibu pembersih itu.
Mata pria ini berlinang air mata , disadarinya bahwa di Dunia ini memiliki KEAJAIBAN, namun keajaiban itu bukan jatuh dari Langit, melainkan Kita Jugalah Yg Harus Menciptakannya.
“Cerita kedua”
Suatu Siang, ketika jalan² dg teman di pinggiran Kota, kami lihat pria tua pakaian kumal menawarkan sayuran, namun sayuran² itu sepertinya mulai mengering, warnanya ke-kuning²an dan ber-lubang² bekas gigitan serangga. Teman saya, tanpa mengatakan apapun, beli 3 ikat sayuran sekaligus .
Orang tua itu menjelaskan : “Sayuran ini tanaman saya, hujan tdk turun beberapa waktu hingga sayurannya mulai menguning, saya sangat menyesal”. Setelah berlalu, saya tanya teman : ”Apa kamu akan memakan sayuran ini dirumah ?
Teman saya : Tidak, sayuran ini tdk bisa di makan. Lantas kenapa kau beli?
Karena sayuran itu tdk akan dibeli siapa pun. Jika saya tdk membelinya, orang tua itu mungkin tdk akan mendapat penghasilan apapun hari ini.
Terkesan dg kebaikan hati teman ini, saya kembali ketempat orang tua itu dan beli sisa sayurannya. Orang tua itu berkata dg gembira, “Saya menjual semua sayuran sampai tak bersisa hari ini. ‘ Terima kasih atas pembelian Anda ”
Walau sayur yg dibeli tdk bisa dimakan, saya petik satu pelajaran berharga. Ketika berada di titik terendah di hidup ini, kita ingin KARUNIA, sebuah Keajaiban atas diri kita. Ketika kita MAMPU, apakah kita bersedia jadi si Pembuat Karunia Keajaiban Itu?. (Fanky Christian)
Monggo lengkapnya klik aja : (http://fankychristian.blogspot.co.id/2017/12/dua-cerita.html)-FatchurR