Sesuai dengan hasil dari FGD MASTEL, “Monitoring hasil implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI)”, dianjurkan agar kita, Kominfo dan Mastel merangkul bidang2 menentukan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat seperti Pertanian, Kesehatan, dll.
Sasaran merangkul pemangku kepentingan (shareholder) yang bidang tanggung jawabnya di luar TIK, bagai pisau bermata dua.
1)-Pertama, agar mereka yakin dan menghayati (tidak hanya tau saja), jaringan TIK amat menentukan kemajuan bidang tanggung jawab utama mereka, seperti untuk Pertanian, Kesehatan, Pendidikan, Dalam Negeri dengan Pemda2 sampai ke tingkat Provinsi-Kota/Kabupaten-Kecamatan-Desa, dll, dan
2)-Kedua, ikut pro-aktif memfasilitasi dan mendrong pembangunan jaringan TIK. Juga alokasi anggaran, ikut mendukung dana pembangunan TIK di daerahnya, dan tidak menunggu sampai disediakan Operator yang dananya terbatas dan prioritasnya belum ke daerah mereka. Penundaan jarringan TIK, e-Pemerintahan, e-Pertanian, e-Kesehatan, e-Pendidikan, dll, merugikan pembangunan sodial-ekonomi mereka secara keseluruhan.
Bencana kurang gizi dan penyakit campak seprti di Agats dan hancurnya jalan (193 km) di Nusa Timur, yang semula sudah diaspal, tidak akan terjadi dengan komunikasi informasi yang baik, di antara pejabat, daerah dan pusat, dan antar-instansi yang saling menyalahkan. Mereka harus membiasakan budaya merangkul antar-instansi.
Pejabat2 birokrat harus dinilai kinerjanya. Yang inovatif dan berdedikasi tinggi : Penemu dan penelita bibit beras, bibit jagung, dll seperti pak Surono, harus diangkat ke medsos contoh. Dan ini hanya bisa terjadi dengan adanya jaringan TIK yang baik, cepat, berkualits, dan terjangkau. Salam NKRI; (APhD)-FR