(health.detik.com)-Ketika dihadapkan situasi darurat ada hambatan terjadi pada saluran napas, seorang paramedis dapat mengoperasi pembukaan napas (trakeostomi) darurat dengan membuat sayatan kecil di leher lalu memasukkan sedotan atau pulpen yang dikosongkan.
Dalam film, prosedur ini kadang divisualisasikan seorang tokoh cekatan mengambil pulpen lalu menancapkannya ke seseorang yang membutuhkan pertolongan.
Di dunia nyata kira2 ini mungkinkah terjadi? Peneliti dari University of Munich, Jerman, berusaha melihat dan bereksperimen pada 10 orang partisipan. Para partisipan berlatar belakang macam2 mulai polisi, mahasiswa sampai pengacara diminta melakukan hal sama seperti di film menggunakan mayat.
Hasil yang dipublikasi di jurnal Emergency Medical menemukan hanya satu orang benar2 bisa membuka saluran udara. Partisipan lain kebanyakan tak bisa menemukan posisi yang tepat menusukkan pulpen sehingga malah merusak jaringan sekitar.
Pemimpin studi dr Ulrich Kisser mengatakan satu orang yang berhasil itu butuh waktu 5 menit, tiga kali percobaan, kesabaran dan kekuatan yang besar. Ia berhasil tapi membuat kerusakan pada leher dan saluran udara. “Sebuah cricothyroidotomy hanya menggunakan pulpen nyaris mustahil” kesimpulan penelitiannya seperti dikutip dari Reuters.
Ahli kedokteran darurat dr Michael Kamali dari University of Rochester Medical Center berkomentar perlu kehalian khusus melakukannya. “Mencoba prosedur ini tanpa ada pengalaman medis berpotensi kegagalan. Saya tidak menyarankan orang2 melakukannya,” tutup dr Kamali. (fds/vit; Firdaus Anwar; bahan dari : https://health.detik.com/read/2016/05/01/080024/3200717/763/membuka-jalan-udara-darurat-dengan-menusukkan-pulpen-efektifkah)-FatchurR