P2Tel

Cikal bakal Pusat Riset Nasional Komersial

Berikut adalah cuplikan komunikasi email tentang Pusat Riset : Tks masukannya, kang Onno. Bagus bila jadi cikal bakal Pusat Riset Nasional yang komersial, hasilnya dikembangkan sendiri atau dijual, kepada perusahaan lain yang berminat mengembangkannya.

Ada banyak yang mampu kita kembangkan dan buat sendiri, yang penting koordinasi dan sinerginya.
Yang mahal justru rancangannya (desain), yang malah dibeli oleh perusahaan2 manufaktur kita, hingga saat ini. Operator dan atau perusahaan manufaktur (besar, kecil) bisa pesan rancangan berbagai perangkat ke Pusat Riset Nasional.

Perangkat komunikasi Armada Laut, Kereta Ril Cepat (RSTT = Radiocommunication Syatem Train to Trackside), dll tidak canggih amat, dan pasti banyak digunakan, apalagi masa depan. Yang lebih menantang perangkat IoT dan 5G, yang mengendalikan seluruh budaya kehidupan kita dalam waktu tidak terlalu lama dan di masa, jangan sampai kita hanya jadi pemakai. Kebangeten kalau ya.

Dengan adanya peta jalan (roadmap) dan arahan pemerintah tentang teknologi yang dipakai bertahap, maka para operator dan perusahaan2 manufaktur kita akan mempunyai kepastian pasarnya. Bahkan operator bisa tanamkan saham dalam Pusat Riset Nasional dan perusahaan2, khususnya UKM-UKM yang sudah jatuh bangun, makan asam ragam. (Salam, APhD)-FR

  1. Setelah Perang Dunia II, Italia memrioritaskan membangun Pusat Riset Nasional Telekomunikasi (komersial) yang didukung pemerintah, membangun Jalan Matahari, “Il Sole” dari utara pusat industri2 dan selatan daerah tenaga kerja yang miskin, dll untuk mempercepat pemerataan dan pembangunan.

 

Jaringan komunikasi utamanya lewat kabel laut karena lebih cepat pembangunannya. Tahun 1970 waktu saya dikirim untuk Maintenance Management bagi Senior Engineers, semua berjalan. Saat itu juga ada peserta dari Korea (dari Perbankan) yang dikirim dengan biaya UNIDO (Sekarang seperti langit dan bumi dengan kita.

 

Masukan dari Ono Purbo :

Ambisi TIK canggih bagi Tol Laut :  https://www.youtube.com/watch?v=Iifn1zZRmkk Indonesia harus memiliki ambisi untuk TIK (Teknologi Informasi dan  Komunikasi) canggih untuk mendukung Tol Laut nasional, bagian dari  program yang menentukan pemerataan dan kemajuan Bangsa, NAWACITA. Pengalaman saya di XECUREIT.id yang mengembangkan sendiri peralatan IT utk security kalau mau bikin sendiri semua maka akan membutuhkan SDM tukang ngoprek yang banyak kami di kantor ada sekitar 60-an orang yang suka ngoprek.  Mencari orang2 seperti itu tdk mudah. Kampus2 kebanyakan tidak menghasilkan tukang ngoprek yang cukup handal. Kira2 apa para dosen / prof bersedia merombak kurikulumnya kah? (Ono Purbo)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version