(m.liputan6.com)-Kabar duka dari salah satu miliarder dunia. Ingvar Kamprad, pemilik ritel furnitur terbesar, [IKEA] meninggal di usia (91) di Smaland, Swedia. Pria Swedia ini kerap masuk jajaran miliarder dunia. Kisah kesuksesan Kamprad hingga membawa IKEA dikenal ini membuat kita berdecak kagum.
Kamprad mendedikasikan hidupnya membangun perusahaan ritel furnitur ini lebih dari 70 tahun. Hingga kini, kekayaannya diprediksi US$ 39,3 miliar sekitar Rp 513 triliun. Ia diposisi ke-10 orang terkaya di Swedia dan jadi salah satu orang terkaya versi Forbes di urutan 412.
Mengutip Business Insider, BBC (28/1/18), Kamprad sukses dengan terus menetapkan etos kerja pribadi dan profesional tiap inovasi yang ia keluarkan. Pria yang lahir (1926) ini berbakat bisnis sejak kecil. Saat usia (5), ia berjualan tiket pertandingan untuk pemasukan pribadi. Menginjak (10), Kampard mulai berjualan pernak-pernik musim libur ke tetangga dekat rumahnya.
Di usia (17), Kamprad dapat uang dari ayahnya, hadiah karena mampu mendapat nilai bagus di sekolah. Ia gunakan uang itu mendirikan IKEA (1943). Ia tidak memperkenalkan bisnis yang ia jalani hingga usahanya menginjak usia 5 tahun.
Aawalnya, Kamprad jualan furnitur sederhana, seperti bingkai foto. Makin lama, bisnisnya berkembang signifikan. Nama IKEA ia ambil dari akronim namanya, Ingvar (I) Kampard (K) serta nama desa dan keluarga tempat ia dilahirkan, Elmtaryd (E) dan Agunnaryd (A).
Pada 1956, Kamprad berinovasi di dunia perbelanjaan furnitur dengan memperkenalkan metode ‘flatpacking’. Metode ini memperbolehkan konsumen membeli furnitur secara satuan, sehingga mampu mendesain sendiri interior yang diinginkan.
Menurut penulis terkenal Malcolm Gladwell, Kamprad itu manusia hebat. Ia mengkombinasikan kesadaran, keterbukaan, dan ketidaksukaan yang ia miliki sehingga mampu membuatnya innovator ulung. Kamprad memindahkan markas IKEA dari Swedia ke Denmark (1973). Namun, kini memiliki markas besar di Belanda.
Selain bidang furnitur, Kampard juga melebarkan bisnisnya di dunia makanan dengan mendirikan IKEA Food Service. Pada 2015, IKEA Food Service mampu menyumbang US$ 1,7 miliar pendapatan.
Miliarder sederhana
Selain sebagai pebisnis dan inovator ulung, Kamprad itu sosok luar biasa. Walau memiliki aset kekayaan banyak, dia dikenal sebagai pribadi rendah hati. Ia tetap memilih bepergian dengan pesawat kelas ekonomi, tinggal di hotel murah, dan mengendarai mobil Volvo yang sama yang ia miliki 20 tahun lalu.
Ia cermat menyimpan uang, memilih beli baju bekas di bazar. Hal itu ia ungkapkan dalam tayangan dokumenter TV Swedia. Ia lakukan itu demi membantu bisnisnya, Ikea, mendunia dan jadi salah satu merek perabot terkenal.
“Aku pikir, baju2ku semua nyaris dari toko baju bekas / pasar murah. Ini salah satu caraku menunjukkan contoh penghematan yang baik” kata Kampard kepada TV4, dilansir dari The Guardian, Maret 2016.
“Itu kebiasaan orang Smaland untuk hidup hemat” ujarnya. Smaland kota perkebunan di selatan Swedia, tempat ia berasal. (Vina A Muliana; bahan dari : (http://m.liputan6.com/bisnis/read/3241398/kisah-hidup-miliarder-sederhana-ikea-yang-wafat-di-usia-91-tahun)-FatchurR