P2Tel

Waspadalah leher bengkak itu Gejala Difteri

(health.liputan6.com)-Salah satu penyakit yang harus diwaspadai anak2 sampai dewasa adalah Difteri. Gejala awal munculnya difteri beragam. Dari demam, nyeri di tenggorokan, sampai pembengkakan di leher. Gejala fisik terakhir melahirkan istilah bull neck atau leher bengkak seperti leher banteng.

 

Bull neck akibat Difteri dipastikan terlihatnya pseudomembran atau selaput warna putih keabu-abuan di tenggorokan. Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, pembengkakan jaringan di bagian leher atau bull neck ini enggak bisa dianggap sepele. Invasi bakteri Corynebacterium diphteriae makin parah.

 

“Bedanya dengan penyakit lain, bull neck pada Difteri ini terjadi pada jaringan lemak. Secara fisik, seperti orang terlihat menggemuk. Pembengkakan leher akibat difteri atau bukan, biasanya perlu dipastikan dari hasil pemeriksaan darah,” terang Fiona, dikutip dari laman KlikDokter, (27/1/18).

 

Dinukil dari Medical News Today, pseudomembran menyebabkan kesulitan bernapas. Jika selaput meluas ke laring, maka suara serak dan batuk bertambah parah. Membran itu bisa meluas ke bawah sistem pernapasan hingga paru-paru.

 

Waspada pada penyakit difteri bukan hanya berlaku bagi orang yang tinggal di daerah rawan terinfeksi. Anda juga perlu hati2 sejak dini. Cara mengantisipasinya melakukan imunisasi vaksin DPT. Meski ber-efek demam pada anak dan orang dewasa, imunisasi ini sebaiknya Anda segerakan.

 

Untuk menghindari kemunculan bull neck atau pembengkakan leher, dia sarankan agar Anda selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Apabila gejala2 di atas mulai terlihat, segeralah periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

 

Fiona menjelaskan masa inkubasi penyakit difteri rata2 selama 2 – 5 hari dengan rentang 1 – 10 hari. Gejala awal lain bisa melalui flu biasa, badan terasa lemas, dan menurunnya nafsu makan. (Doddy Irawan; bahan dari : http://health.liputan6.com/read/3240719/waspada-gejala-difteri-jika-leher-bengkak-seperti-leher-banteng?HouseAds&campaign=Difteri_Health_STS1)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version