P2Tel

Mengapa ada 4T-Mat Kodak ? (FE 091)

Luar biasa pensiunan Telkom ini. Setelah pensiun, otak dan otot yang masih sangat besar potensinya, lepas dari kungkungan rumah besar Telkom. Semuanya menggembara bebas terbang ke alam luas tanpa batas. Para senior ini menggembara menjalani kehidupan kedua sesuai ‘point of interest’ masing2.

 

Ini memberi pengalaman dan wawasan baru yang tidak diperoleh di TELKOM selama ini. Bagusnya mereka masih tetap terikat akarnya dan dengan tulus share ke induknya TELKOM.

 

Diskusi di WAG dan Sosmed, sekalipun riuh, namun hanya memuaskan satu sisi imajinasi saja, sebagai mahluk sosial, manusia masih perlu dan percaya adanya kekuatan silaturahmi. Kita memang bosan dengan rutinitas dan ingin memberikan karya yang handayani yang bisa dinikmati banyak orang.

 

Tengoklah grup Gem’s Lover, grup ini berhasil menyatukan semua tingkatan mulai direksi sampai grup terbawah. Mereka sangat serius dan tidak tanggung tanggung dalam mengeksplore hadiah alam ini habis-habisan. Mereka datangkan ahli yang paling ahli yang kompeten.

 

Sekalipun bisnis akik sudah surut, namun Gem’s lover sejati tetap tekun dan justru saatnya menseleksi mana Gem lover angin-anginan dan mana yang sejati. Warisannya adalah museum koleksi akik yang orang lain memikirkannyapun tidak.

 

4T, aslinya adalah ‘Tidak Tampak Terlalu Tua’, grup ini sudah ada jauh sebelum fasilitas WA ada, sampai sekarang masih tetap eksis. Secara alami anggauta grup ini terseleksi untuk pensiunan dan keluarganya yang mampu berjalan sekitar satu dua jam pada rute yang sedikit menanjak.

 

Mereka mampu mengukur dirinya sendiri dan menghindari rute yang melelahkan dan membutuhkan menginap. Visinya santai, riang tapi tetap sehat. Tidak ada raut yang muram di grup ini, semua ceria, wajah memerah berkeringat.

 

BPTg., Bisnis Pensiuna Telkom Group. Pengalaman yang tertimba selama di Bisnis Telekomunikasi disalurkan dengan sangat efektif ke bidang lain yang mereka senangi sendiri2. Pertanian, kerajinan, hotel, konsultan dsb.

 

Tidak ada perasaan yang lebih senang melihat grup ini tumbuh dengan pesat, terstruktur rapih, agenda terencana, visi, misi yang tersepakati dengan solid. Inilah wahana silaturahim yang menguntungkan baik spiritual maupun material.

 

Mat Kodak, diawali bulan April 2015, konon awalnya bondo kamera dan bondo nekad, jeprat, jepret, siapa sangka, kompetensi meningkat cepat, kini jadi supplier foto buat kalender Pensiunan, sungguh suatu pencapaian yang prestisius. Tanpa Mat Kodak banyak grup WA menjadi datar polos, karena tiadanya penghias yang berwarna-warni.

 

MGP, ini grup yang paling “macho” diantara semua grup kelompok Telkom. Diatas sadel motor rasanya langit dan daratan disatukan. Dengan anggun mereka menembus Cakrawala. Seolah tiada batas, pada usia yang kepala 6, Bandung – Jogja di lalap habis. Mengagumkan.

 

Masih ada lagi, grup Gowes, yang tua-tua keladi, Nagrek, Bogor dikayuh tanpa rasa miris. Reboan, yang merabuk jiwa dengan perbincangan yang kritis konstruktif, tentang apa saja yang bisa dilebihkan kebaikannya ……

 

Nah, mungkin terjawab pertanyaan diatas, mengapa ada kelompok-kelompok multi disiplin  itu? Tampaknya, mereka bosan dan berusaha lepas dari puluhan tahun menggeluti rutinitas……

(Sadhono Hadi, hasil diskusi pra Reboan, terima kasih pak Sarwoto atas masukannya) -FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version