P2Tel

Bonggol pohon Jati Unggulan Blora

(radarsemarang.com)- BLORA-Melimpahnya akar pohon jati (bonggol) dari 49% kawasan hutan dari luas wilayah 1.821,59 km2, Kab-Blora terkenal dengan kerajinan bonggol jati. Kini, sisa2 akar pohon jati itu jadi ciri khas produk kesenian Kab-Blora.

 

Salah satu perajin bonggol jati, Firdaus  (47), asal Kec-Jepon, Kab-Blora mengungkapkan ciri khas ukir Blora berbeda dengan Kabupaten lain seperti, Bali, Jepara dan Bojonegoro. Ciri khas olahan bonggol jati dari Blora tak meninggalkan bentuk asli bonggol. Bentuk ukirannya selalu dilihat dari tekstur akar jati yang akan diolah.

 

Firdaus menyulap bonggol umur ratusan tahun jadi ukiran bercerita, ekspresif dan bentuk abstrak hewan. Salah satu ukiran bercerita adalah ukiran Jaka Tarup. Ukiran seharga Rp 300 juta itu dipesan  mantan Presiden SBY. Dari Firdaus, SBY pesan ukiran dari bonggol jati 100 unit lebih.

 

“Yang dijual itu ukiran yang dipadukan dengan bentuk asli motif bonggol (akar) jati,” ujar Firdaus ke awak media peserta Lokakarya SKK Migas-KKKS Wilayah Jabanusa, di Blora beberapa waktu lalu.

 

Bisnis pengolahan limbah kayu jati ini mendapat dukungan dari Pemkab Blora. Sebagai bentuk dukungan, Pemkab membuat kebijakan melindungi perajinnya. “Kayu sebagai bahan dasar kerajinan, berasal dari limbah akar jati di Blora” kata pria yang mengaku pernah hidup di jalanan ber-tahun2 ini.

 

Bisnis pengolahan limbah kayu itu kini mengincar pembeli dari luar negerin:  Jerman, Inggris dan AS. Saat ini, Firdaus telah memiliki 20 gudang untuk menampung barang-barang hasil produksinya. Dari kerajinan tersebut, dia bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

 

Dari olahan tangannya, harga seni ukir itu Rp100 ribu hingga Rp1 miliar. Bentuk2 kerajinan yang dihasilkan : Patung cukil, perabotan rumah tangga, juga rumah joglo. “Sebagian besar dari penghasilan ini untuk anak yatim” pungkasnya. (ida; Bahan dari http://radarsemarang.com/2017/09/28/bonggol-jati-jadi-unggulan-blora/)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version