Cucuku, kau tentu ingat Uyut, yang tinggal di seberang rumah Kung. Suatu saat kulkasnya yang besar itu rusak. Kung cari montir ak jauh dari rumah. Kung bertemu montir yang saat itu sedang bekerja, berpakaian kerja coklat muda yang hampir tidak tampak warna aslinya karena banyak bekas oli dan cat.
Pada kepalanya bertengger topi kerja yang juga sudah usang. Celananya yang sebatas lutut keadaannya juga sama. Tapi wajahnya sungguh, tidak asing lagi. Kung coba meng-ingat2 tapi tidak kunjung teringat. Siapakah ini? Kung bertanya,
-“Saya rasanya pernah bertemu Bapak, dimana ya?” Tapi dia hanya senyum saja.
-“Apa Bapak tinggal di Plumbon?”, mungkin dulu tetangga Uti.
Tapi montir itu menggeleng sambil tersenyum. Ia berjanji akan datang sore itu, memeriksa kulkas Uyut.
Ketika sore hari montir itu datang dengan sepeda motornya, Kung penasaran. Siapakah orang ini, wajahnya begitu familier. Ia langsung memeriksa kulkas itu.
-“ini asli Amerika pak. Whirlpool, pembuat kulkas terbaik dan terkuat di dunia. Ini tidak rusak, tetapi ini tipe kuno, jadi tidak bisa mencairkan bunga es otomatis. Harus manual.”
-“Lihat ini bunga es nya terlalu tebal, menutupi segalanya”, ia mencopot aliran listriknya dan meminjam beberapa kipas angin untuk mempercepat pencairan bunga es-nya. Kung, terus berusaha meng-ingat2 wajahnya. Siapa ini? Apakah ia masih family pak Sosro? Uyut almarhum? Bukan juga.
-“Jam ini rusak, tidak ada spare partsnya”, katanya ketika Uyut minta memeriksa jam di pintu kulkas.
-“Lagi pula kalau listrik mati, jam semacam ini harus di stel ulang dan tidak pernah tepat pak, karena arus AC frekwensinya berbeda”, katanya lagi. Tampak ia menguasai profesinya. Menunggu es mencair, ia membersihkan bagian dalam kulkas dan kontak lampu dalam yang sedikit terganggu.
Ketika pekerjaannya selesai dan ia menerima bayarannya, baru Kung ingat dia. Ia Ustadz yang sering berceramah di masjid. Pantas, penampilannya berbeda, ia biasanya rapih, baju koko putih bersih, bersarung dan berkopiah. Kung, segera memperkenalkan ke Uyut, bahwa montir ini seorang Ustadz.
Sejak itu, pak Ustadz ini menjadi teman diskusi yang menyenangkan bagi Kung. Kami sering diskusi, bukan saja masalah teknis, juga masalah2 agama, kesehatan dan segala macam. Ia malah pernah memperbaiki mesin dinamo dan pompa Kung.
Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (lelah) dalam mencari rejeki halal. Kita, selain diperintahkan beribadah, juga diperintahkan bertebaran di muka bumi ini mencari rejeki karunia Allah. Bukankah bekerja itu bisa juga suatu bentuk ibadah? (Sadhono Hadi-EP-023; dari grup WA-VN)-FR