Cucuku, mungkin kini sudah memasuki mangsa ka-sanga, hujan kadang disertai petir bergemuruh. Kung ingat saat di desa dulu, bila musim petir tiba, adalah masa berburu rebung. Tunas bambu muda itu belum lagi muncul dari tanah tapi sudah kelihatan ujung dan rekahan tanahnya. Dengan bersenjatakan linggis, kita menggali makanan yang sangat lezat itu.
Tuhan telah mengatur iklim sesuai urutannya dan Dia telah memberikan tanda-tandanya. Petir menandakan ada muatan listrik yang besar di awan. Kelebihan muatan ini disalurkan ke bumi dengan sambaran petir yang kecepatannya 150.000 km / detik menembus hambatan udara. Energi sesaat yang dilepas petir, melebihi energy yang dihasilkan oleh pembangkit listrik.
Setiap yang disentuh oleh petir dalam seketika menjadi hangus, karena panas yang terjadi mencapai 10.000°C, seribu kali lebih panas dari tanur untuk melebur besi. Cahayanya lebih kuat dari 10 juta lampu pijar 100 Watt. Cucuku, bukalah surat An-Nur (QS 24) ayat 43, Allah menggambarkan kilauan cahaya Petir. (sadhono hadi EP008, disadur dari Moh.Padudu Tika, 2017)