(cnnindonesia.com/teknologi)- Jakarta, Inggris dan AS meluncurkan program yang akan melakukan penelitian ekstensif terhadap es raksasa di Antartika. Penelitian yang dijuluki sebagai penelitian gletser terbesar di Antartika ini akan mengukur seberapa cepat es raksasa itu mencair.
“Reruntuhan di Gletser Thwaites di Antartika Barat bisa memengaruhi tinggi permukaan laut secara global” jelas NERC dalam pernyataannya dikutip AFP. Tim peneliti ini terdiri dari Konsulat Penelitian Lingkungan Alam Inggris (NERC) dan Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional (NSF) di AS.
Tim peneliti akan mengunjungi Gletser Thwaites di Antartika Barat. Peneliti akan menyelidiki kondisi gua2 di kawasan itu untuk menilai apakah lapisan es ini bisa bertahan berapa lama terhadap pemanasan global. Apakah dalam hitungan beberapa dekade atau sanggup bertahan beberapa abad kemudian.
Eksekutif NERC, Duncan Wingham menambahkan bahwa gletser ini adalah salah satu wilayah yang belum tereksplorasi sebelumnya dalam batas ilmu pengetahuan Antartika.
“Kini kami tidak cukup tahu kemungkinan kapan dan berapa besar geltser Antartika Barat seperti Thwaite (runtuh) sehingga (data itu) bisa digunakan oleh berbagai negara untuk merencanakan dengan tepat.” Penelitian ini menghabiskan Rp383,12M (20 juta poundsterling). Dana itu digunakan mendanai 100 peneliti, melakukan penelitian dengan alat dan teknik terbaru.
Termasuk mesin pengebor yang menyemburkan air panas dengan mesin jet dan mampu menggali es hingga kedalaman 1,5 km es. Peralatan lain sebuah kapal selam otonom. (Eks; Eka Santika; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180501041909-199-294815/ratusan-miliar-untuk-teliti-kapan-es-di-antartika-akan-cair)-FatchurR