(bbc.com/indonesia)- Masjid dan gereja di daerah kumuh ibu kota Kenya, Nairobi, dicat kuning sebagai usaha mempromosikan toleransi agama dan meningkatkan kesatuan. Sejauh ini 2 gereja dan 1masjid sudah dicat, tapi rencananya program ini akan diperluas di daerah Kibera dan seluruh bagian negara itu.
Para pemimpin keagamaan mengatakan ke BBC, kadang2 muncul perasaan buruk di antara penganut Kristen dan Islam di Kenya, dan mencat gedung keagamaan adalah cara warga untuk tetap saling bergaul. Dalam tahun2 terakhir, Kenya mengalami aksi2 teror yang ‘dianggap benar’ menurut agama.
Pada awal September-2017, pengadilan Kenya memutuskan sekolah2 Kristen tidak boleh melarang perempuan Muslim mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka karena para penyelenggara pendidikan harus merangkul prinsip keberagaman dan nondiskriminasi.
Sekitar 11% penduduk Kenya adalah Muslim, sementara 83% memeluk agama Kristen.
Sebelumnya, sekolah-sekolah negeri sudah membolehkan penggunaan jilbab. (Bahan dari : http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160923_dunia_kenya_masjid)-FatchurR