(detikTravel Community)-Kalau ke Serang, Banten, cobalah ke Bubble Cafe and Gallery. Traveler akan dilayani pegawai berkebutuhan khusus. Setelah menyaksikan event Seba Baduy di Serang, saya ke salah satu cafe di Jln. Raya Cilegon 73, Ruko Kepandean, Lontarbaru, Serang bernama Bubble Cafe & Gallery.
Petunjuk keberadaan cafe ini cukup mencolok sehingga kita mudah melihatnya. Cafe ini dibuka, 3/9/17 dan buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 21.00. Yang membuat cafe ini menarik ? Dari sebelum kita masuk, terpasang spanduk bahwa kafe ini dikelola orang2 berkebutuhan khusus. Agar pengunjung paham dan maklum pelayanan yang diberikan pegawainya yang anak autisme, tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, juga tunawicara.
Di bagian luar cafe, kita dibuat tertarik dekorasinya yang unik penuh warna. Ada ayunan dan kursi2 ditata sedemikian rupa dan menarik dijadikan spot foto. Masuk ke dalam, ada lukisan karya anak berkebutuhan khusus dan sejumlah tulisan menjelaskan tentang autisme dan pentingnya toleransi serta empati pada mereka. Bantal di kursi berwarna-warni dan beragam motif menarik.
Di setiap meja diberi katalog bahasa isyarat yang bisa kita gunakan berkomunikasi yang diberi nama Makaton Sign. Itulah pentingnya dukungan, cinta kasih bagi mereka supaya mampu menggapai prestasi, menjadi terang bagi keluarga dan berguna bagi sesama.
Makanan, seperti cafe2 umumnya, ada menu2 makanan berharga terjangkau. Makanan pembuka dan cemilan ada asinan bogor, chicken crust, thai cassava, brownies, mini mayo, juga cheesy banana dengan kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
Makanan beratnya ada nasi gepuk, nasi ayam serundeng, bakso kotak, batagor dan siomay Bandung, juga nugget sapi dan french fries. Minumannya lengkap : Air mineral, aneka juice, lemon dan hot tea, mojito campo, juga mango peach dengan kisaran harga dari Rp 5.000 – Rp 15.000.
Makanan-minuman itu dibuat anak2 berkebutuhan khusus. Saya pesan bakso kotak karena penasaran bentuknya dan segelas cappucino panas karena hari itu hujan. Rasanya enak dan tak kalah dengan makanan umumnya. Yang unik ketika pesan bakso, ada pegawai yang bersemangat segera membuatkan pesanan saya dan merebut kertas menu, padahal saya belum bayar.
Pegawai itu diminta sabar oleh petugas kasir yang nampaknya sebagai supervisor atau penanggung jawab. Jadi, setelah pilih menu makanan, kita diharuskan bayar dulu, baru pesanan kita akan dibuat. Tak lama, pesanan saya tiba. Penyajiannya rapi dan bersih. Pegawai yang mengantarkan, tunarungu sehingga ketika mempersilakan saya makan, ucapannya kurang jelas.
Namun ia senyum lebar dengan ekspresi ramah dan ceria yang membuat hati saya tersentuh keramahan dan kebaikan mereka.
Selain jual aneka makanan-minuman, ada galeri seni di lantai 2. Terpajang macam2 karya anak2 berkebutuhan khusus terutama lukisan yang memenuhi hampir seluruh dinding ruangan. Ada pula Kerajinan2 tangan berupa gantungan kunci, sarung bantal, dan berbagai suvenir lain.
Meski tak mudah mempekerjakan orang berkebutuhan khusus, pemilik seperti tertulis di halaman pertama buku menu, yakni Christiana Young optimis dengan kasih, akan meraih masa depan cerah. Ia tuliskan Bubble Cafe & Gallery ini didirikan atas dasar kepedulian dan cinta kasih bagi WNI Berkebutuhan Khusus (WNBK) untuk mampu mandiri dan berkarya.
Diharapkan WNBK memperoleh kesetaraan hak dalam kehidupan dan berkontribusi dalam pembangunan. Sebelum pulang, saya sempatkan diri berfoto bersama pegawai disini. Mereka semua antusias dan ramah. Nampak tidak ada yang beda dan seperti orang2 umumnya. Disini Anda bisa beramal karena 2,5% dari pembelanjaan disini disisihkan untuk tumbuh kembang dan pendidikan WNBK. (Jetrani Reza Dias; Bahan dari : https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-4035314/kafe-dengan-pelayan-berkebutuhan-khusus-di-serang)-FatchurR *