P2Tel

Kebumen kota kenangan

Pagi hari dikota kelahiran biasanya tak kubiarkan lewat tanpa nikmat. Bersama cucu dan neneknya, kutelusuri jalan setatsiun yang sekarang dikenal dengan nama jalan Pemuda. Atas kali yang dulu tempat aku nyeser cari ikan sehabis sekolah, sudah dibeton jadi tempat jualan kaki lima dimalam hari.

 

Kini ketika pagi menjelang, didepan toko sembako TEHER, seperti tahun lalu sudah ada penjual serabi beras. Dulu ibunya ku kenal sebagai teman sekolah. Dia keturunan campuran cina jawa. Kini nampaknya generasi ketiga. Tetapi alhamdulillah masih tetap rasa dan cara yang tradisionil dalam pembuatannya.

 

Cucuku senang, karena bisa nongkrong menghangatkan badan dideket tungku dengan sesekali menghindar dari kepulan  asap kayu bakar. Menunya bisa dibilang sederhana, berbeda dengan surabi setyabudi yang penuh variasi. Serabi pisang, serabi polos santan manis, masih seperti aku kecil dulu.

 

Sebenarnya rasanya biasa saja, tetapi suasana nostalgia membuatku  jadi muda kembali seperti seumur cucuku. Kenanganku melayang kemasa silam, sampai akhirnya tersadar ketika tangan lembut mengusap wajah keriput.

 

Ooh rupanya sedari tadi istri menungguiku yang ketiduran sehabis ngaji dipagi hari.

Ah nikmatnya kenangan masa muda dikota kelahiran. Mungkin ini dampak terima THR yang sudah bisa membuat bahagia walau sesaat.  (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version