(ekonomi.kompas.com)- JAKARTA, Nilai investasi untuk membangun light rail transit ( LRT) Palembang, disebut Kemenhub sesuai referensi JICA atau Japan International Cooperation Agency. Di dalam salah satu referensi “urban transportation training handbook” terbitan JICA (2011) ada rincian biaya pembangunan awal atau initial investment cost untuk transportasi berbasis rel.
“Untuk subway biaya pembangunan awalnya 181 – 272 juta dollar AS/km, monorail 45-90 juta dollar AS / km, dan LRT 18-37 juta dollar AS / km” tulis Kemenhub yang diterima Kompas.com, (24/6/18). Adapun nilai investasi yang digelontorkan pemerintah melalui APBN untuk pembangunan LRT Palembang 37 juta dollar AS / km atau setara Rp 484 miliar.
Nilai investasi ini digunakan membangun jalur kereta 23,4 km, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta. Jadi pembangunan LRT Palembang dalam jalur benar tanpa ada mark up atau peninggian biaya investasi. Hal itu ditegaskan Menhub Budi Karya Sumadi, tak ada penggelembungan pembangunan LRT Palembang.
“Menurut hemat saya, sinyalir yang disampaikan (penggelembungan dana) itu tidak benar,” ujar Budi di Kemenhub, Jakarta, (23/6/18). “Kita itu sangat hati2 mengelola dana APBN. Kami melibatkan banyak konsultan, terutama konsultan internasional. Kita harapkan governance. Yang kedua, kita melibatkan instansi2 berwenang di negara ini,” imbuh dia.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Biaya Pembangunan LRT Palembang Sesuai Referensi JICA”, Penulis : Ridwan Aji Pitoko; Editor : Bambang Priyo Jatmiko; Bahan dari : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/24/191845726/biaya-pembangunan-lrt-palembang-sesuai-referensi-jica)-FatchurR *