(lifestyle.sindonews.com)-Jakarta; Penelitian terbaru menunjukkan tinggal di dataran tinggi bisa menghambat pertumbuhan tulang. Mereka lebih cenderung berlengan bagian bawah relatif lebih pendek. Ini tak berpengaruh panjang lengan bagian atas yang sama dengan yang tinggal di dataran rendah.
Dilansir dari Indian Express, ini disebabkan dataran tinggi berkadar oksigen lebih rendah sehingga dapat menghambat efisiensi konversi makanan jadi energi pada tubuh. Akibatnya, tubuh tidak mendapat nutrisi yang diubah jadi energi untuk tumbuh kembang. Di dataran tinggi, pasokan makanan lebih sedikit karena tanaman sulit tumbuh.
“Temuan menunjukkan tubuh manusia memprioritaskan anggota2 tubuh mendapatkan nutrisi dan energi. Sebaliknya, ada yang dikorbankan (umumnya lengan bawah) sehingga kekurangan pasokan dan tak tumbuh dengan baik,” ujar Stephanie Payne peneliti dari Universitas Cambridge.
“Tubuh dapat memprioritaskan pertumbuhan penuh tangan karena itu penting untuk ketangkasan manual, panjang lengan atas penting untuk kekuatan,” tambahnya.
Peneliti menganalisis 250an responden yang termasuk populasi Sherpa Himalaya. Mereka membandingkan data itu dengan kelompok Tibet yang genetisnya mirip dan hidup di dataran rendah Nepal. Peneliti2 belum yakin mekanisme biologis di baliknya. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science. (alv; Diana Rafikasari; Bahan dari : https://lifestyle.sindonews.com/read/1317361/155/tinggal-di-dataran-tinggi-pengaruhi-pertumbuhan-tulang-1530242983)-FatchurR *