(ekonomi.kompas.com)-JAKARTA, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menceritakan kebiasaannya saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga besarnya di Jateng. Ketika merayakan Lebaran di Gombong, Kebumen.
Acara kumpul keluarga selalu diawali tradisi sungkeman ke eyang dilakukan berurutan, dari yang paling tua hingga yang muda. “Kalau dulu di rumah ortu, Bapak Ibu saya di Gombong, sungkeman karena anaknya 16, jadi semua urut, anak cucu cicit, jadi panjang banget.” kata Sri saatbincang dengan wartawan. Setelah sungkeman, yang selalu ada saat Lebaran di keluarganya adalah makanan enak.
Dia ingat, salah satu makanan favoritnya itu sambal goreng ati dimasak oleh mbah atau eyangnya. Selain sambal goreng ati, ada makanan jadah atau ketan uli, lemper, hingga ayam opor. Meski sudah ada makanan, kadang Sri Mulyani bersama keluarganya masih suka panggil tukang soto yang lewat di depan rumahnya.
“Sesudah Eyang wafat, kami di Semarang, Bapak Ibu juga sama, pasti ada kumpul keluarga. Ada istilahnya update, setiap keluarga memberikan laporan, tahun ini siapa masuk sekolah mana, ada pacar atau enggak, ada yang mau menikah, siapa yang lulus,” tutur Sri Mulyani. Kebiasaan tersebut sudah berlangsung sejak dulu di lingkungan keluarga besar Sri Mulyani hingga saat ini.
Setelah berbagi cerita, masing2 perwakilan keluarga juga memberi angpao untuk anak2 yang sekolah atau kuliah. Cara membagi angpaonya tidak dilakukan satu per satu, tapi semua uang untuk angpao dikumpulkan, lalu dibagi rata sesuai dengan tingkatan masing2 anak. Anggota keluarga yang bekerja pun bisa ikut berkontribusi memberi bagian seikhlasnya untuk angpao.
“Ada game keluarga, dibagi topiknya, yang lucu2” ujar Mulyani. Lebaran tahun ini. Sri Mulyani pergi ke AS menemui anaknya yang menempuh pendidikan di sana, sembari bawa oleh2. “(Baju) Koko Wakanda, saya harus bawa untuk anak yang sekolah di AS, karena di sana enggak ada, jadi keren” ucapnya.
Muchtar AF; dari grup WA-VN sumber: Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Cerita Tradisi Lebaran Keluarga Menkeu Sri Mulyani”, Penulis : Andri Donnal Putera; Editor : Bambang Priyo Jatmiko; https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/15/080000926/cerita-tradisi-lebaran-keluarga-menkeu-sri-mulyani)-FR