(food.detik.com)-Jakarta; Ada kerumunan orang di warung tenda jika melintas di Jalan Samanhudi Pasar Baru, Jakarta. Orang2 rela antre demi nasi uduk hangat. Jangan pandang sebelah mata warung tenda di pinggir jalan kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Langit mulai gelap. Dari kendaraan roda-2 hingga mobil mewah menepi di dekat warung ini dengan tujuan sama yakni makan. Melihat kendaraan yang parkir dan antre menunggu tempat duduk bisa diprediksi rasanya, pasti enak. Detikfood menyambangi warung ini pukul 18.00 dan terlihat kerumunan orang. Usai mdapat tempat duduk kami ke meja warung yang berisi pilihan lauk.
Warung ini menggunakan sistem pilih lauk sendiri. Penjual memberi nampan untuk wadah menampung lauk pilihan setengah matang. Kami bingung memilih karena banyak varian mulai ayam, bebek, burung puyuh, gepuk, sate telur muda, usus, tempe, tahu dsb. Pilihan kami ayam goreng dan bebek goreng.
Ukuran ayam standar, bebeknya besar. Pasalnya setengah ekor bebek dijual satu potong. Harga perpotong Rp 45 ribu dan ayamnya Rp 20 ribu. Sebagai pelengkap, kami pilih tempe goreng (Rp 3.500) dan sate telur muda (Rp 9.000). Oiya, kami pesan seporsi tumis kangkung (Rp 14.000), menu andalan.
Tak lama, pegawai datang membawa nasi uduk (Rp 10 ribu) pesanan kami, dengan dua versi sambal yakni sambal kacang dan sambal terasi. Aroma harum nasi uduk hangat menggelitik hidung apalagi ditambah taburan bawang goreng. Wah, sedapnya!
Kami harus bersabar nunggu pesanan lauk yang digoreng dadakan agar panas. Bebek, ayam dan pelengkap lain baru diangkat dari penggorengan. Sudah tak sabar menjajal, dan kami melahapnya. Pertama kami jajal potongan bebek goreng dengan sambal kacang, rasanya gurih krimi dan pedas. Cocok buat makan nasi uduk, persis seperti nasi uduk Betawi yang tersaji dengan sambal kacang.
Tapi buat yang suka pedas nendang, wajib coba sambal terasinya. Atau pakai cara kebanyakan orang, sambal kacang campur sedikit sambal terasi dan dikucuri kecap manis. Jadi gurih pedas manis. Makin mantap dimakan bersama nasi uduk yang pulen dan gurih santannya.
Bebek dan ayam gorengnya gurih karena diungkep dalam bumbu kuning. Bebek, tak tercium bau amis namun, lemak di kulitnya banyak dan tak boleh terlewat tumis kangkungnya. Dimasak dengan api super besar membuat kangkung ini crunchy dan hijau cantik. Hanya butuh waktu beberapa detik memasak kangkung ini. Bumbunya simpel bawang merah, bawang putih, cabai dan tauco.
Meski tak banyak yang menyandingkan kangkung dengan nasi uduk, tapi buktinya krenyes gurih kangkung cocok disantap dengan nasi uduk. Tak bisa bersantai lama2 di warung ini. Makin malam bukan makin sepi tapi makin ramai antrian. Pembelinya juga beragam mulai anak muda hingga orang tua.
Karena lokasinya di pinggir jalan, harap jaga barang bawaan Anda. Jangan luput dari pengawasan karena banyak orang yang berlalu-lalang termasuk pengamen yang silih berganti tiada henti. Ingin membuktikan rasanya juga? Warung ini buka setiap hari mulai pukul 17.00-21.00.
(Devi Setya; Bahan dari : https://food.detik.com/warung-makan/d-4119476/nasi-uduk-kota-intan–gurih-nikmat-nasi-uduk-legendaris-di-pasar-baru)-FatchurR *