(indosport.com)-Hari2 terakhir ini, nama Lalu Muhammad Zohri jadi sorotan. Itu tidak lepas dari prestasi sprinter muda itu yang meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 no. 100 mt di Finlandia. Atas prestasi itu, Zohri banyak dapat apresiasi dan penghargaan dari swasta, perorangan, hingga pemerintah.
Atlet asal NTB itu diterima Presiden di Istana Bogor. Tapi, di tengah eforia dan prestasi itu, muncul info lain yang tidak kalah menarik. Berita lain itu mengenai atlet Fauzan Noor sang juara dunia karate tradisional (ITKF / International Traditional Karate Federation) di Praha, Republik Ceko (awal 2018)
Nasib Fauzan tak seberuntung Zohri. Meski juara dunia, Fauzan dilaporkan menyedihkan, ia bahkan jadi pegawai toko untuk bertahan hidup. Sehubungan hal itu, pemerintah melalui Kemenpora tidak tinggal diam. Melalui rilisnya, Kemenpora kemudian menyampaikan beberapa hal.
Klarifikasi Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto menyatakan, Kemenpora akan memanggil Fauzan dan pihak terkait. Pemuda (21) itu akan dapat apresiasi atas kerja kerasnya mengharumkan bangsa di kancah internasional. Beberapa tanggapan dan klarifikasi pihak Kemenpora terkait Fauzan Noor:
1-Tidak ada maksud dari Kemenpora untuk tak memperhatikan Fauzan Noor atas prestasinya di kejuaraan dunia karate tradisional di Praha. Kemenpora menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang telah diperoleh oleh Fauzan Noor, dan diharapkan terus meningkat prestasinya.
2-Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2005 yang berlaku :
(1)-Setiap pelaku OR, organisasi OR, lembaga pemerintah/swasta, dan perseorangan yang berprestasi atau berjasa dalam memajukan olahraga diberi penghargaan;
(2)-Penghargaan itu diberikan Pemerintah, pemda, organisasi OR, organisasi lain, atau perseorangan;
(3)-Penghargaan dapat berbentuk pemberian kemudahan, beasiswa, asuransi, pekerjaan, kenaikan pangkat luar biasa, tanda kehormatan, kewarganegaraan, warga kehormatan, jaminan hari tua, kesejahteraan, atau penghargaan lain yang bermanfaat bagi penerima penghargaan;
(4)- Kemenpora tidak melakukan diskriminasi meskipun sejauh ini regulasi yang ada masih lebih fokus mengatur pemberian penghargaan untuk OR prestasi. Ini se-mata2 mendorong para atlet untuk lebih berprestasi di OR prestasi yang jadi concern masyarakat, juga untuk meminimalisasi adanya temuan pemeriksaan jika memberi penghargaan di luar OR prestasi tanpa mengacu regulasi yang ada.
3-Pada (18/7/18) Menpora memutuskan memberi apresiasi pada atlet Fauzan Noor dalam waktu dekat.
4-Selain itu Menpora juga memerintahkan untuk memanggil sesegera mungkin pengurus Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), atlet Fauzan Noor serta pelatihnya.
Tujuannya untuk apresiasi, dan mengingatkan mereka tentang pola dan mekanisme serta prosedur yang harus ditempuh dalam pengiriman atlet ke luar negeri. Ini untuk menghindarkan kondisi makin banyak atlet OR rekreasi ke luar negeri tanpa pemberitahuan pemerintah, namun ketika berprestasi menuntut penghargaan dari pemerintah.
5-Pemberitahuan pada pemerintah ini bukan berarti otomatis pemerintah akan menjamin pemberian bantuan anggaran, tetapi minimal negara turut bertanggung-jawab jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu, juga anggaran pemerintah terbatas.
6-Kemenpora pada (18/7/18) telah melakukan pembicaraan via telefon dengan Kepala Dispora Kalsel, dengan tujuan memastikan Fauzan Noor akan difasilitasi cari pekerjaan yang layak di Kalsel.
7-Seandainya disebutkan sejumlah pemda, Fauzan Noor tidak diberikan penghargaan karena cabang OR karate tak sepopuler sepakbola, bulutangkis dsb, itu salah. Sejak beberapa tahun lalu, Kemenpora telah memberi penghargaan kepada puluhan atlet berprestasi (termasuk karate) yang telah meraih medali di :
Olimpiade, Asian Games dan Sea Games serta Paralimpik, Asian Para Games dan Asean Para Games dengan nominal uang yang sama namun tergantung perolehan medalinya. Ini belum terhitung yang single event.
8-Itu belum terhitung apresiasi dari lembaga non pemerintah.
9-Apresiasi itu se-mata menunjukkan pada publik dan mendorong para atlet agar lebih berprestasi internasional karena pemerintah akan menghargai sesuai ketentuan dan kemampuannya. Karena jika tidak ada dasar yang jelas, pemerintah hanya akan dianggap menghambur-hamburkan uang.
(Petrus Manus Da’ Yerimon; Editor: Herry Ibrahim; selengkapnya di: https://www.indosport.com/multisport/20180719/pemerintah-janji-berikan-apresiasi-untuk-fauzan-noor?utm_source=today-line&utm_medium=Referral&utm_campaign=feed)-FatchurR *