P2Tel

Timmy Setiawan Arsitek Indonesia Berstandar FIFA-II(2/2)

(properti.kompas.com)- Dia mengajar di bidang etika profesi.

Hal ini dimungkinkan karena di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Timmy menduduki posisi sebagai anggota Dewan Kode Etik , dan di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dia bertindak selaku asesor.

 

Di IAI, yang digeluti sejak 1978, Timmy pernah jadi panitia pemilihan Ketum dan pengurus bidang luar negeri. Dia pernah jadi anggota Tim Penasihat Arsitektur Kota (TPAK) DKI (2011-2014) untuk memberi kritik dan nasihat pada gubernur mengenai keberadaan bangunan besar. Di dunia OR berkiprah di : Kompleks Stadion GBK, dan pembangunan kompleks OR Jakabaring, Sumsel (2014).

 

Dia bantu di awal pembangunan stadion, termasuk pembuatan master plan-nya. Juga berperan di Aquatic Center Jakabaring untuk SEA Games 2011. Timmy juga terlibat dalam pembangunan Stadion Papua Bangkit utk persiapan PON-(2020).

“Intinya jangan salah karena uang terbatas. Nomor satu dari pembangunan fisik/infrastruktur itu membantu mengarahkan orang sehingga tidak terjadi kekacauan. Kalau stadion bagus, kan yang masuk nyaman” katanya. Lampu padam Sosoknya sebagai arsitek, terkesan tidak terlalu kaku.

 

Dia kisahkan kejadian lucu yang dialaminya saat Piala Asia (2007). Sewaktu pertandingan antara Arab Saudi – Korea Selatan berlangsung, tiba2 sebagian lampu di stadion padam. Pertandingan dihentikan sementara. Setelah diselidiki, penyebabnya sekering drop karena kelebihan pemakaian di satu titik. Timmy minta waktu 8 menit menyalakan kembali lampu itu.

 

Akhirnya lampu menyala lagi dan butuh beberapa menit untuk bisa menerangi seluruh stadion, kemudian pertandingan pun dilanjutkan. “Saya sampai dipanggil AFC, ditanya masalah itu. Akhirnya saya datang dan masalah selesai,” kenangnya. Penghargaan

 

Pekerjaan arsitek yang digelutinya puluhan tahun itu berbuah penghargaan2. Salah satunya dari IAKS, asosiasi yang berkecimpung di fasilitas OR berbasis di Jerman. Dia dapat 2 penghargaan atas peran dalam pembangunan GOR bulu tangkis dan GOR di Ragunan, Jaksel. Dia juga dapat apresiasi dari IAI atas desainnya dalam pembangunan masjid di Bukittinggi, Sumbar.

 

Timmy jadi pemenang ke-2 sayembara dari IAI soal desain Kota Palangkaraya dan bangunan2 di sana. Begitu pula di Dilli, Timor Leste. Dia meraih posisi ke-2 dalam desain rumah budaya Indonesia. “Enggak terasa, yang penting kerja aja. Kerja itu amanah, berusaha se-baik2nya,” ujarnya kepada Kompas.com.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Mengenal Timmy Setiawan, Arsitek Indonesia Berstandar FIFA (II)”, Penulis : Erwin Hutapea; Editor : Hilda B Alexander; Bahan dari : https://properti.kompas.com/read/2018/08/15/220000521/mengenal-timmy-setiawan-arsitek-indonesia-berstandar-fifa-ii-)-FatchurR * Tamat…….

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version