P2Tel

Cara Diabet merusak Syaraf

(1health.id)- DiabetesMelitus (DM) dapat menimbulkan masalah2 dalam jangka panjang, terlebih bila penderita DM (Diabetasi) tidak rutin mengontrol gula darah atau teratur.

 

Pasalnya, kadar gula darah yang tak terkontrol dengan baik dan dalam kondisi tinggi lama dapat menimbulkan komplikasi serius, yaitu kerusakan serabut atau serat2 saraf tepi. Kerusakan ini di dapat terjadi pada tungkai, kaki, sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung, bergantung tingkat kerusakan sarafnya.

 

Kerusakan saraf (diabetic neuropathy) atau neuropati diabetik. Jadi, kadar gula darah tinggi dan lama menyebabkan dinding pembuluh darah (kapiler) lemah. Ini berisiko  ketidakmampuan memberi asupan oksigen dan zat2 gizi pada saraf. Selanjutnya sel2 saraf pada bagian2 tubuh itu jadi rusak. Mereka yang berisiko tinggi mengalami neuropati diabetik adalah:

 

1-Diabetasi dalam jangka lama; disertai kadar gula darah yang tidak terjaga atau terkontrol dengan baik. Biasanya penderita yang sudah mengalami diabetes lebih dari 10 tahun.

2-Diabetasi yang mengaalami gangguan Ginjal; sehingga racun dalam darah meningkat dan dapat menimbulkan kerusakan saraf.

 

3-Diabetasi perokok; Kebiasaan merokok menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, sehingga aliran darah ke kaki jadi berkurang. Gejalanya bisa ringan/berat bergantung kategori neuropati diabetiknya. Dikategorikan ringan bila yang terkena selubung saraf tepi. Bila merusak inti saraf tepi, maka gangguan atau gejala yang dialami akan lebih berat.

 

Beberapa gejala yang dapat terjadi pada penderita neuropati diabetik :

1-Kebas / kesemutan di kaki dan tangan
Kesemutan dimulai terasa di ujung2 jari kaki, dan dialami juga pada ujung2 jari tangan.

 

2-Rasa panas/nyerri di telapak kaki atau jari2 kaki

Umumnya, rasa nyeri terjadi malam hari. Bisa juga terasa sensasi seperti terbakar, tertusuk. Pada tahap lanjut, rasa ini dialami di telapak tangan dan jari2 tangan.

 

3-Jika berat, bisa mengalami kelemahan otot; biasanya di daerah telapak kaki, sulit menggunakan sandal jepit. Atau, kelemahan otot telapak tangan, misal, sulit menggenggam.

4-Reflek perabaan kurang berfungsi atau menurun; sehingga penderita mudah luka di tangan / kaki. Ketika ada rasa panas pada tangan, ia tak langsung merespons atau refleks menghindar.

 

5-Kesulitan mengontrol buang air kecil

Untuk menegakkan diagnosis, dokter meng-anamnesis atau menanyakan keluhan / gejala dari penderita. Bila penderita mengalami keluhan2 mengarah pada neuropati diabetik, maka di periksa fisik mencaritahu penyebab, tingkat keparahan dan pemeriksaan2 penunjang, seperti:

 

1-Pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS) untuk menilai kecepatan hantaran impuls saraf pada tangan dan kaki.

2-Pemeriksaan respon saraf terhadap perubahan suhu dan getaran.

 

3-Pemeriksaan system saraf otonom, mendeteksi terjadinya neuropati otonom pada pasien yang memperlihatkan gejalanya. Pada pemeriksaan ini diukur tekanan darah penderita dalam berbagai posisi, serta dinilai juga kemampuan tubuh penderita untuk mengeluarkan keringat.

 

4-Tes Filament untuk memeriksa kepekaan terhadap sentuhan

Segeralah ke dokter saat ada keluhan atau gejala.  Neuropati diabetic bisa dicegah dengan menjaga kadar gula darah di rentang normal dan menjalani pola hidup sehat. (Article By Bebby Sekarsari; Bahan dari : http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/begini-cara-diabetes-merusak-saraf-anda.html)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version