P2Tel

Embun Pagi-Tahajud

Senang membaca postingan diwaktu dini hari. Mereka bertegur sapa jelang shalat sunnah Tahajud. Menurut tafsir Al Azhar, Hamka mengatakan perintah mendirikan shalat Tahajud, pertama kali turun melalui surat Al Muzzamil (QS 73: 1-9).

 

Saat enak tidur dan berselimut, diperintahkan singkirkan selimut, bangun, ambil wudhu dan shalat. Dalam ayat 4 diperintahkan baca Qur’an  pelahan, padahal pada saat itu baru dua surat yang turun, Surat Al Alaq (QS 96) dan Al Qalam (QS 68).Begitulah cara Allah memelihara Al Qur’an diturunkan sedikit demi sedikit dan dibaca di-ulang2 saat shalat, sehingga hapal.

 

Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman pada sepertiga malam, di keheningan senyap, Allah mendengarkan keluhan hamba-Nya, memberi maghfirah (ampunan) hamba-Nya yang mohon ampun. Bila kita pelajari sejarah Nabi, sebelum surat ini turun, yang menurut ilmu mantik (logika) sekita2-3 tahun setelah kenabian, Nabi melakukan shalat malam, karena diriwayatkan, Ali bin Abu Thalib yang saat itu belia menanyakan dan menirukan shalat Nabi.

 

Sebagian ulama berpendapat karena saat itu belum turun perintah shalat wajib 5 waktu, maka perintah shalat malam ini jadi wajib sifatnya. Wallahu a’lam. Hamka berpendapat, shalat malam mampu memperkuat iman dan meneguhkan pikiran yang pada saat tekanan dan penolakan dari penyembah berhala masih kuat.

 

Allah kemudian pada urutan kelima segera menurunkan surat Al Fatihah (QS 1) untuk menyempurnakan shalat malam yang diperintahkan sebelumnya. (Sleman 20180913; Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version