(health.detik.com)-JAKARTA; Telur mungkin bisa dikatakan menu andalan masyarakat Indonesia. Hasil olahannya cocok dihidangkan untuk makan pagi, siang, dan malam. Ada yang menyukai matang atau setengah matang.
Sebagian masyarakat yakin, telur yang dikonsumsi mentah atau tak terlalu matang mengandung lebih banyak Nutrisi. Hal itu tidak benar dan berisiko keracunan (food poisoning). “Dikonsumsi matang lebih aman bagi tubuh dalam kondisi sehat atau sakit” kata praktisi gizi dan kebugaran Jansen Ongko.
Risiko food poisoning lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada orang yang sedang sakit, lansia, dan anak. Efeknya mulai dari sakit perut, muntah, dan buang air besar beberapa kali.
Telur yang dimasak telah melalui predigesting yang memudahkan proses pencernaan. Proses memasak tidak mengubah kandungan nutrisi dalam telur. Tentunya telur jangan dimasak terlalu matang (overcooked) atau dengan terlalu banyak minyak.
Saat ini bisa dikatakan telur itu sumber protein terbaik. Dengan harga tak terlalu mahal, telur bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Telur juga mudah diolah dan bisa dikonsumsi semua usia. (up; up; Rosmha Bahan Widiyani; dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4201573/telur-setengah-matang-vs-telur-matang-mana-yang-lebih-sehat)-FatchurR