(m.mediaindonesia.com)-DUBES RI di Islamabad, Pakistan, Iwan Suyudhie Amri, melakukan pertemuan dengan pengusaha Pakistan guna membahas pendirian trading house untuk pemasaran produk2 Indonesia di Lahore, Pakistan.
Yaitu kota kedua terbesar di Pakistan dengan 14 juta penduduk dan kota termakmur di Pakistan dengan GDP (PPP)-2017 sebesar US$ 127 miliar. Shahzad Aslam, pimpinan perusahaan AS International yang lama berbisnis dengan Indonesia sebagai importir batu bara dan plastik, mengundang rombongan Kedubes RI Islamabad meninjau tempat storage dan pemasaran berbagai contoh produk Indonesia.
“Selama ini trading house di Shahalam Market baru menyediakan multi produk dari Tiongkok, Dubai, Thailand, Turki dan Srilanka, kami ingin produk Indonesia hadir di sini, karena permintaannya besar,” kata Shahzad dalam keterangan yang diterima Media Indonesia (14/9).
Adapun, Muneer, pengusaha importir minyak dan produk karet menuturkan lokasi trading house telah dikenal pelaku usaha di Pakistan. “Barang yang diminta nantinya dapat dikirim keluar Provinsi Punjab seperti Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, dan Quetta,” imbuh Muneer.
Para pengusaha Pakista yakin prospeknya cerah jika mendirikan trading house di Shahalam. Kunjungan ini ditindaklanjuti dengan identifikasi produk Indonesia yang dapat masuk pangsa pasar Pakistan. Contoh produk yang dipasarkan dan dilanjutkan persiapan pembukaan trading house sebelum akhir 2018.
“Beberapa kali ke Indonesia, kami yakin produk Indonesia tidak kalah kualitas dan harga dengan produk negara lain” ujar Shahzad. Dubes Iwan mengungkapkan pihaknya sudah merencanakan pendirian trading house, namun tertunda untuk melihat aspek2 pengamatan, berikut lokasi strategis dan mitra Pakistan yang kredibel.
“Upaya ini tidak lain mendorong ekspor non migas Indonesia dan mengupayakan peningkatan nilai dagang Indonesia-Pakistan yang tahun 2018 mencapai US$ 2,64 miliar,” terang Dubes Iwan. Saat meninjau lokasi dan dari keterangan pelaku usaha asal Lahore, beberapa produk yang besar permintaan dan pemasarannya adalah :
Produk kecantikan, kosmetik, parfum, pakaian jadi anak2, pakaian bayi, pakaian jadi dewasa, peralatan sekolah, mainan elektrik, pecah belah, underwear, produk kebersihan, dan consumer good lain. “Peran sebagai salesman bagi produk Indonesia harus dilakoni Kepala Perwakilan RI di semua negara sehabat, demikian pesan Presiden” ujar Dubes Iwan.
Shahalam market atau masyarakat Pakistan menyebutnya Shalmi ini pusat pasar strategis dan terbesar di anak benua India dan Asia dengan luas 7 hektar, serta 40 ribu pemilik usaha mendirikan kios dan kantor pemasaran produknya.
Jalannya sempit ditambah padatnya pengunjung yang tiap hari mencapai sekitar 800 ribu pengunjung. (OL-7; Tesa Oktiana Surbakti; Bahan dari : http://m.mediaindonesia.com/read/detail/184464-pengusaha-pakistan-dukung-pembukaan-trading-house-indonesia)-FatchurR *