P2Tel

Menghasilkan Rp 20Jt dari pohon alpukat

(suaramerdeka.com)-SEMARANG; Jangan anggap remeh petani. Profesi ini dapat menghasilkan rejeki tidak terduga. Penghasilan hingga ratusan juta rupiah diperoleh jika pekerjaan itu ditekuni dengan baik. Salah satu hasil menjanjikan dari pertanian diperoleh dengan proses pembibitan dan budi daya alpukat.

 

Hal itu ditunjukkan Pusat Bibit dan Buah Alpukat (Pusbikat). Petani2 alpukat binaan Bidang Penyuluhan, Paska Panen, dan Bina Usaha (P2BU) Distanbun Prop-Jateng mampu memperoleh kemakmuran dari panenan buah itu.

 

”Selama ini profesi petani dianggap sebelah mata, khususnya oleh generasi muda. Padahal, profesi ini lebih menjanjikan jika mau tekun menjalaninya. Mereka bisa menjadi bos dari hasil pengolahan tanaman garapannya” ujar Dirut Pusbikat, Agus Riyadi (7/9).

 

Rejeki dari tanah itu tidak da habisnya. ”Banyak harta karun bisa diolah dan dihasilkan dari dalam tanah. Misalnya, melalui proses pengolahan dan budi daya buah alpukat.” Satu pohon alpukat unggulan bisa menghasilkan hingga Rp 20 juta 1x panen.

 

Penanaman buah alpukat sejak dari bibit berlangsung 3-4 tahun. Modal awal penanaman relatif terjangkau, seseorang bisa memulai beli bibit alpukat Rp 100 ribu, biaya tanam Rp 50 ribu, dan biaya perawatan per tahun Rp 100 ribu.

 

Pengolahan buah alpukat dari bibit hingga perawatan butuh Rp 250 ribu. ”Kalau terbiasa dan telaten menanam alpukat, satu pohon menghasilkan 1 ton (seribu buah alpukat). Buah ini dibutuhkan karena dikonsumsi untuk jus buah dan alpukat mengandung potassium/kalium dan lemak nabati tak jenuh. Baik untuk menurunkan hipertensi, mencegah depresi dan mencegah dari serangan stroke” paparnya

 

Kandungan lemak tinggi juga bisa dimanfaatkan bagi bahan pembuatan sabun dan produk kosmetik, jelas dia. Pusbikat berkantor di kilometer 3 Baran, Gembongan, Jalan Ambarawa, Bandungan, Kabupaten Semarang. Salah satu tugas pokok fungsi Pusbikat yakni menjalin kerja sama dengan petani alpukat yang masih kesulitan menghasilkan buah dengan kualitas baik.

 

Pembagian keuntungan

”Kami ingin bantu petani alpukat agar menghasilkan buah unggulan dan berdaya jual tinggi. Caranya  menggunakan teknik top working atau sambung pucuk. Pohon alpukat milik petani dipotong dan tunasnya disambung alpukat unggulan dari Pusbikat. Harapannya untuk memperbaiki varietas alpukat milik petani yang tidak berbuah atau buah kecil bisa menjadi bagus” ujar dia.

 

Hasil buah, dibeli pihaknya dan dijual kembali. Adapun pembagian keuntungannya untuk petani dan Pusbikat sebesar 40%, serta koordinator 20%. Selama ini, bibit alpukat unggul bisa didapat di daerah Bandungan, Muria, Kudus, dan Kendal.

 

Alpukat unggul berciri buah lebat, besar biji alpukat mencapai 1,5-2 kilogram. ”Kami menghasilkan alpukat unggulan, mendapatkan penghargaan dengan menjadi juara 1 se-Jateng.

 

Buah itu diberi nama Alpukat Yina, Muria, dan Si Cantik. Bentuk buahnya bagus, penampilan kulit luar cerah, warna dan ketebalan daging buah baik, dan rasanya enak serta tidak berair” jelas Agus. (ary-48; Bahan dari : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/122663/hasilkan-rp-20-jutapohon)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version