(news.detik.com)-LAMONGAN; Berawal dari berbagi, siapa sangka pangan sederhana yang dipasarkan pelajar asal Lamongan ini diminati hingga ke Malaysia.
Arsseliyah Nur Ainni (17) mengaku stok iwak kali (ikan air tawar) di tempat tinggalnya melimpah. Ia coba membuat panganan berbeda yaitu serundeng. “Saya lihat kalau selama ini saat panen raya ikan, ikan air tawar : Mujair, bandeng atau ikan2 lain melimpah. Saya kepikiran membuat serundeng ikan, karena ibu saya pernah membuat serupa,” kata Arsseliyah saat bincang dengan detikcom (28/10/18).
Cara membuat serundeng ini pun tak rumit. Arsseliyah hanya mengaku membutuhkan daging ikan yang sudah diasap untuk kemudian diolah. “Setelah daging ikan diasap kemudian ditambahkan bumbu untuk digoreng hingga siap saji dan dikemas,” terangnya.
Pembuatan serundeng ini ditekuni Arsseliyah sejak di bangku SMP. Begitu masuk SMA, Arsseliyah serius mengelola bisnisnya, terutama mengubah kemasannya agar lebih menarik. Lantas serundeng bikinan Arsseliyah bisa merambah hingga ke Negeri Jiran? Pelajar kelas XI SMAN-1 Lamongan ini kadang memberikan serundeng itu kepada para tetangga.
Tak tahunya, serundeng2 itu kerap dibawa para TKI sebagai oleh2 ketika kembali ke Malaysia. Order pun bertambah. “Dari sini ada niatan saya untuk membantu orang tua dari segi ekonomi,” ujar Arsseliyah.
Putri sulung pasangan Sumarliah-Sutiowadi ini mengatakan, karena baru dipasarkan ke Malaysia sehingga cita rasanya disamakan cita rasa orang Malaysia. Dalam sebulan, Arsseliyah rata2 mengirim setidaknya 500 hingga 1.000 boks serundeng iwak kali ke Malaysia setiap pekannya.
“Kini, saya kirim ke Malaysia tergantung pesanan. Ikan segar biasanya saya dibantu tetangga,” terang Arsseliyah. Di Malaysia, penganan bikinannya dijual seharga RM 12/tiap pak atau boks. Arsseliyah juga mengemas serundengnya dalam 2 jenis berdasar beratnya, yaitu 120 gram dan 70 gram.
Dari bisnis ini, Arsseliyah mengantongi omzet kotor Rp 30 juta/bulan. Tak hanya itu, kiprahnya diganjar penghargaan2 seperti Pemuda Pelopor tingkat Lamongan (2018). Dimas Tunggul Panuju yang membina Arsseliyah di kegiatan wirausahanya mengaku warga Desa/Kecamatan Karanggeneng ini memiliki daya tangkap cepat dan punya bibit ide yang cemerlang.
Dimas hanya membina Arsseliyah dalam hal membuat proposal bisnis, desain kemasan dan juga mengenalkan Arsseliyah ke beberapa pelaku UKM. “Saat ini, Arselliyah sedang ikut ajang bergengsi bagi wirausahawan muda di Jogja,” terang Dimas.
Kadis Pemuda-OR, Muhajir menambahkan, Arsseliyah dapat penghargaan Pemuda Utama (2018) bidang Kreatif kewirausahaan dari Gubernur Jatim. Penghargaan ini diberikan oleh Gubernur saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di Gedung Grahadi. “Yang dilakukan Mbak Arsseliyah ini bisa menginspirasi kaum muda lain agar mau berwirausaha” tuturnya.
Apa impian Arsseliyah selanjutnya? Arsseliyah ingin terus mengembangkan usahanya ini agar bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja. Ia ingin produknya bisa masuk ke salah satu supermarket ternama yang ada di Malaysia.
“Saya ingin produk saya ini terpajang di salah satu supermarket ternama di Malaysia,” harapnya. (III/LLL; Eko Sudjarwo; Bahan dari : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4276360/inspirasi-arsseliyah-pelajar-yang-sukses-bisnis-serundeng-ke-malaysia)-FatchurR