Soto gebrak yg dipasar Mojoagung
Cerita tentang pasar tradisional kok ya nyekrup dengan kondisi yg sedang saya alami. Pagi itu saya mau masuk pasar tradisonil di Mojoagung. Pas hari pasarannya, jum at legi.
Terbayang oleh saya pasar Tumenggungan di kebumen. Sbg anak SD yg paling saya suka nonton tukang obat, pinter orasinya sampai orang orang lupa belanja, asyik mendengarkan khasiat obat dengan diiringi pertunjukan sulapnya yg ciami.
Juga menarik, nonton burung gelatik memilih kartu kartu utk diramal dan dapat hadiah butir butir padi.
Wah komit pokoknya, mereka beraksi dibawah pohon beringin tengah pasar. Mungkin di Mojoagung berbeda, nggak apa yang penting tujuan saya bernostalgia, *Soto gebrak* atau lainnya.
Ternyata soto gebrak yg dipasar Mojoagung itu soto lamongan. Buat yg sakit jantung kurang cocok, dan duduknya harus menghadap ke penjual agar tau kapan dia akan menggebrak botol kecapnya, biar tidak terkejut kejut.
Menurut ceritanya, dia menggebrak pantat botol bukan karena marah, tapi biar kecap tdk mengendap ketika mau dituangkan. Eeeyalaah,aya aya wae.
Lumayan saja sih rasanya, tidak terlalu top markotop, tapi terhibur juga ketika sarapan pagi ini diakhiri dengan minum air peresan tebu, murah cukup tiga ribu. (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR