(lifestyle.kompas.com)-MAGELANG, Selain mudah dan sederhana, OR lari nampaknya tak mengenal usia. Tak hanya yang berusia muda, lari juga digemari yang telah berusia lanjut. Salah satunya Thomas, pria (68) asal komunitas lari Sabuga Runners Bandung.
Bersama teman2nya yang berusia lebih dari separuh abad, Thomas bercerita jika OR lari membuatnya merasa awet muda. “Saat kita kumpul komunitas ‘kan ketemu sama teman2. Di situ, kita bisa ngobrol dan ketawa2 sama teman,” ucapnya. Thomas dan kawan2nya tak tanggung2 menekuni hobi lari. Salah seorang kawan satu komunitasnya(63), Iming, nekat ke Berlin Jerman, ikut marathon.
“Ini baru saja si Iming ini dari Berlin buat marathon,” tambah Thomas. Saat ikut marathon di Berlin, Iming tak memiliki niat khusus. Ia merasa senang ketika bisa berlari. “Butuh biaya banyak saat ikut marathon” tambah Afong anggota komunitas Sabuga Runners (61). Tak hanya latihan rutin tiap hari, komunitas lari asal Bandung ini menyiapkan sepatu khusus agar nyaman saat melintasi rute marathon
Bagi anggota Sabuga Runners, hal penting saat memilih sepatu lari itu kecocokan bukan soal harga. “Tiap orang kakinya beda. Yang penting nyaman dan cocok. Kalau yang saya pakai ini Nike Energi Boost yang harganya 3,6,” ucap Thomas.
Harga sepatu miliknya cukup tinggi karena ukuran kakinya lain dari yang lain. Budget tinggi tak pernah jadi masalah besar. Bagi anggota komunitas yang berdiri-2014, uang tak ada artinya dibanding kesehatan. Daripada mengeluarkan uang untuk berobat, mereka pilih menyisihkan uang untuk berlari demi kesehatan. “Waktu muda kita cari duit. Sudah tua, duitnya dihabisin buat sehat” tambah Iming.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “”Waktu Muda Kita Cari Duit. Sudah Tua, Duitnya Dihabisin Buat Sehat,””, Penulis : Ariska Puspita Anggraini; Editor : Wisnubrata; Bahan dari : https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/19/073054520/waktu-muda-kita-cari-duit-sudah-tua-duitnya-dihabisin-buat-sehat)-FatchurR *