(properti.kompas.com)-TOKYO; Hasil Survei Berkala Ochi :
Tiap operator melakukan survei berkala tentang etika berkereta di dalam stasiun dan kereta. Angket itu berisi urutan perilaku yang dapat mengganggu pengguna. Pada 2017, didapati urutan paling mengganggu : Bicara berisik di dalam kereta.
Diikuti cara duduk di kursi, cara bawa dan menyimpan barang, menggunakan ponsel, naik dan turun kereta hingga suara yang terdengar dari earphone. “Angket ini untuk memperbaiki etika agar semua penumpang menggunakan kereta dengan nyaman. Tugas kami membuat poster dan mengumumkan melalui pengeras suara kepada masyarakat agar selalu menjaga etika saat menaiki kereta,” jelas Ochi.
Railway Business Act Pemerintah Jepang, kata Ochi, memiliki aturan bisnis perkeretaapian atau railway business act. Dari aturan itu, operator kereta dan pengelola stasiun membuat aturan turunan untuk memberi kenyamanan. Indonesia, khususnya Jakarta, dapat belajar dari Jepang tentang etika berkereta. Sebagai contoh, proyek Moda Raya Terpadu atau MRT dapat menjadi mercusuarnya.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menuturkan, ada infrastruktur pemecah keramaian pada jam sibuk yang akan diterapkan MRT. Misal memasang tanda di lantai, poster, hingga mengumumkan lewat pengeras suara. Masyarakat akan ‘dipaksa’ antre demi kenyamanan penumpang bersama.
“Kan ada platform screen door, di stasiun MRT. Sehingga penumpang tahu titik harus antre dan menunggu penumpang yang akan keluar dari kereta. Kami menempatkan petugas, agar masyarakat bisa mengikuti apa yang bisa kami sampaikan,” papar Hikmat.
Berhasil atau tidaknya implementasi dari aturan itu tergantung kesadaran masyarakat untuk mematuhinya. Pemerintah dan operator mungkin dapat menyiapkan segudang aturan. Akan tetapi, bila masyarakat tak bisa menerapkan budaya tertib, maka aturan yang ada pun akan sia-sia.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Rahasia Tertibnya Orang Jepang Naik Kereta…”, Penulis : Dani Prabowo; Editor : Hilda B Alexander; Bahan dari : https://properti.kompas.com/read/2018/12/04/103742921/rahasia-tertibnya-orang-jepang-naik-kereta)-FatchurR * Tamat………..