Bahwa manusia itu diciptakan dalam keadaan dhoif alias lemah. Artinya manusia itu penuh dengan keterbatasan : keterbatasan tenaga, pikiran, penglihatan, ilmu bahkan umur. Dan Bahwa manusia itu diciptakan dlm keadaan fukoro alias penuh dengan berbagai kebutuhan.
Dari kedua kekurangan tersebut maka manusia selalu dihadapkan dgn berbagai masalah atau problema.
Untuk mengatasi masalah” tersebut sang Kholik telah menurunkan agama sbg solusi bagi manusia, melalui para nabi sebagai utusannya.
Para nabi yg diutus itu tidak datang dgn berbekal kekayaan dan kepangkatan. Padahal itulah yg telah membuat silau kebanyakan manusia. Itu sebabnya hanya sedikit saja manusia yg mau mengikuti ajaran para nabi tersebut.
Sejatinya setiap manusia itu selalu mendambakan kebahagiaan, berbagai cara dicari dan dilakukan agar dapat hidup bahagia. Dan yg terlihat dapat membahagiakan itu adalah kemilaunya dunia, harta dan kedudukan.
Namun manusia kecele karena ternyata setelah didapat apa yg dikejarnya, ternyata disana tidak ada yg namanya bahagia itu. Bahkan targetnya pun sudah berubah, dia ingin mengejar target yg lebih tinggi lagi.
Menurut petunjuk agama, orang yg targetnya hanya dunia semata maka dia akan mengalami kondisi *kesibukan yg tiada henti*, kemudian dia akan mengalami *kebutuhan yg tiada pernah terpenuhi*. Tidak peduli rekeningnya besar dan jabatannya setinggi apa. Dia selalu berada dalam kondisi cape….
Padahal kunci untuk mendapatkan kebahagiaan itu sangat sederhana, Al Qur’an surat An Nahl : 97 solusinya : “….kalau kamu *beramal soleh* dan *beriman* maka kamu akan diberikan kehidupan yg baik….”. Dalam hadist bahkan ditegaskan bahwa hatimu akan dipenuhi dengan kekayaan.
Maka : Janganlah mengorbankan kebahagiaanmu untuk meraih kedudukan dan harta saja. Janganlah,
Mengorbankan silaturahmi, kekeluargaan dan pertemanan demi mendapatkan dunia dan harta.
Tapi, Kalau kamu beriman, maka manfaatkanlah kedudukan dan hartamu itu untuk beramal soleh.
Dijamin kamu *pasti* kaya dan bahagia. (Erwin M dari grup WA-BPTg;)-FR *