Di Tegalega tatkala belum dipagar proyek kaya sekarang. mungkin sekitar 3-4 taun lalu, sering saya lihat sekelompok manula yg asyik berjalan joging bersama bahkan duduk2 mengobrol diantara mereka; akrab sekali.
Kalau diperhatikan, banyak dari warga keturunan. Mereka seperti tidak takut kekurangan waktu, bahkan santai penuh ceria seperti tak punya beban kehidupan dunia. Padahal dari pakaian maupun apa yang dimakan, mereka sangat sederhana, naik sepeda gowes, makan pecel Koreya yg pake combrang sambil duduk jegang.
Obrolannya bukan politik bukan pula gosip, bebas tanpa emosi dan beban kehidupan. Aku jadi termenung ngiri, dari muda berangkat kerja pagi pulang malam. Sudah pensiun, masih ngurus organisasi.
Senang banyak teman, tetapi dikendalikan ketentuan Anggaran dasar organisasi, ada tugas ada tanggung jawab tidak seperti mereka yg santai di Tegaalega. Aku ingin bebas seperti mereka *tapi benarkah mereka tanpa beban dan santai menikmati hidup yg sebenarnya?* (Soenarto SA; dari grup WA-VN)-FR