(republika.co.id)-JAKARTA; Beberapa tahun ini, sejumlah penelitian membuat hipotesis alzheimer bukan sekadar penyakit. Alzheimer terjadi karena adanya sebuah infeksi. Hipotesis itu kini dibuktikan dengan penemuan bakteri jahat di balik penyakit alzheimer.
Para peneliti menyebutkan bakteri jahat itu berasal dari penyakit gusi. Dalam makalah baru yang digagas mikrobiolog dari Universitas Louisville, Jan Potempa, disebutkan bakteri itu Porphyromonas periodontitis.
Bakteri yang ada pada penyakit gusi itu juga ditemukan pada otak pasien alzheimer. Ini bukan kali pertama kedua faktor itu saling dikaitkan. Kali ini peneliti mendapatkan bukti yang lebih mendalam. Percobaan lain yang dengan objek tikus, infeksi oral dengan patogen membuat bakteri berkoloni di otak. Seiring peningkatan produksi amyloid beta, protein ini diasosiasikan dengan alzheimer.
“Agen penular terimplikasi dalam pengembangan dan progresi dari penyakit Alzheimer sebelumnya, namun bukti penyebabnya belum meyakinkan. Ini pertama kalinya kami menemukan bukti kuat keterkaitan patogen penyakit gusi dan bakteri alzheimer,” ujar peneliti Stephen Dominy.
Tim peneliti berhasil mengidentifikasi enzim beracun bernama gingipains yang dikeluarkan bakteri di otak pasien alzheimer. Faktanya, kadar gingipains yang rendah tidak pernah terdiagnosa pada penderita lzheimer.
Sebelum dibuktikan, keterkaitan antara bakteri penyakit gusi dan penyakit alzheimer gak jelas. Pertanyaan apakah bakteri gusi penyebab alzheimer atau sebaliknya dan apakah demensia bisa berdampak pada kesehatan mulut belum terjawab. (Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/19/01/25/plvn7d366-penyebab-alzheimer-bisa-jadi-berasal-dari-mulut)-FatchurR *