(republika.co.id)-JAKARTA; Kanker nasofaring jadi perbincangan. Itu lantaran pendakwah Ustaz Arifin Ilham dirawat karena mengidap penyakit ini. Dilansir laman organisasi amal terdaftar di Inggris dan Wales Cancer Research UK, banyak hal yang berisiko dan penyebab terkena kanker nasofaring.
Risiko itu termasuk faktor usia, genetika, gaya hidup, dan lingkungan. Tiap kanker berisiko berbeda yang dapat meningkatkan terkena penyakit itu. Namun, satu atau lebih faktor risiko, tidak berarti Anda akan terkena kanker itu. Dalam laman ittu, kanker nasofaring jarang terjadi di Inggris. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Banyak faktor risiko penyebab kanker nasofaring, seperti, infeksi Virus Epstein Barr (EBV). EBV paling umum dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Namun, tak sedikit orang pembawa EBV, tetapi tidak membahayakan diri mereka.
Virus itu terkait kanker lain, termasuk limfoma Hodgkin (kanker pada sistem limfatik, bagian dari sistem kekebalan tubuh) dan limfoma Burkitt (limfoma Burkitt dikaitkan dengan gangguan imunitas dan jadi fatal dengan cepat bila tidak ditangani), yang merupakan jenis limfoma non-Hodgkin.
EBV dapat menyebabkan perubahan genetik dalam sel yang membuatnya lebih mungkin jadi kanker di masa mendatang. Sekitar 80% kasus kanker nasofaring di Inggris disebabkan oleh EBV. Banyak orang terinfeksi EBV dan tidak berkembang jadi kanker. Orang yang pernah merokok memiliki tingkat risiko kanker nasofaring. Namun, risiko lebih tinggi ada pada perokok jangka panjang.
Makanan tertentu meningkatkan risiko kanker nasofaring. Kanker ini umum di bagian2 Asia dan Afrika Utara, daripada di Eropa. Kanker ini biasa dialami orang diet tinggi daging asap dan ikan asin, atau makanan acar. Makanan itu sangat tinggi bereaksi dalam senyawa nitrat dan nitrit. Lalu, bereaksi dengan protein membentuk nitrosamin atau zat kimia itu dapat merusak DNA.
Studi di Asia menunjukkan orang Cina yang makan ikan diawetkan dan asin, berisiko lebih tinggi terkena kanker nasofaring. Orang2 dari Cina/keturunan Cina di Inggris, berisiko terkena kanker nasofaring yang lebih tinggi dari kelompok etnis lain. Ada juga bukti2 makan banyak buah dan sayuran dapat menurunkan risiko kanker nasofaring.
Risiko terkena kanker nasofaring lebih tinggi pada pemilik kerabat dekat yang pernah mengalaminya. Peningkatan risiko itu mungkin disebabkan oleh gen bawaan, serta faktor lingkungan dan gaya hidup.
Selain itu, orang yang terpapar debu kayu karena pekerjaannya, berisiko kanker nasofaring. Laman itu tidak menjelaskan debu kayu bisa meningkatkan risiko kanker nasofaring. Namun, diperkirakan hal itu disebabkan karena menghirup kayu yang memilki bahan kimia.
Orang yang terpapar formaldehid (juga disebut metanal atau formalin) juga memiliki risiko terkena kanker nasofaring. Formaldehid adalah bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat bahan kimia dan bahan bangunan lainnya.
Hasil penelitian2 bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring, tetapi buktinya tidak jelas. Namun dapat dipastikan, minum alkohol dapat menyebabkan kanker kepala dan leher lainnya. (Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolanda; https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/19/01/09/pl28zp370-risiko-dan-penyebab-kanker-nasofaring)-FatchurR