(ekonomi.bisnis.com)-JAKARTA; Sesuai Road Map (Peta Jalan) industri otomotif nasional dan misi mengembangkan industri otomotif handal, kompetitif dan berkelanjutan, (2013-2022) Indonesia mencanangkan pengembangan produksi kendaraan roda dua berbasis LCEV (low carbon emission vehicle) atau kendaraan rendah emisi.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menyebutkan, targetnya pada 2025, populasi mobil listrik diperkirakan 20% atau 400.000 unit dari 2 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri.
“Di samping itu, tahun 2025, juga dibidik 2 juta unit untuk populasi motor listrik. Jadi, langkah strategis disiapkan bertahap, sehingga kita bisa menuju produksi mobil atau sepeda motor listrik berdaya saing di pasar domestik dan ekspor”ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, (24/2/19).
Menperin Airlangga Hartarto menjelaskan, pengembangan kendaraan listrik sebagai komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (CO2) 29% di tahun 2030 sekaligus menjaga ketahanan energi, di sektor transportasi darat. “Jadi, tren global untuk kendaraan masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan,” tuturnya.
Juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil. “Sesuai yang disampaikan Presiden, kendaraan bermotor listrik dapat mengurangi pemakaian BBM, serta mengurangi ketergantungan kita pada impor BBM, yang berpotensi menghemat devisa kurang lebih Rp798 triliun,” imbuhnya.
Airlangga menegaskan, pihaknya terus mendorong agar manufaktur2 otomotif di dalam negeri dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau low carbon emission vehicle (LCEV) yang terprogram dalam roadmap industri kendaraan otomotif.
Di dalam peta jalan itu, terdapat tahapan dan target dalam upaya pengembangan kendaraan berbasis energi listrik di Indonesia. (Anitana Widya Puspa; Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani; Bahan dari : https://ekonomi.bisnis.com/read/20190224/44/892649/400.000-unit-mobil-listrik-ditargetkan-diproduksi-di-dalam-negeri)-FatchurR *