(travel.detik.com)-BITUNG; Kota Bitung di Sulut terkenal industri perikanannya. Tapi itu doeloe, kini mereka melirik pariwisata sebagai primadona.
Bitung sebagai kota pelabuhan yang menghadap ke Samudera Pasifik. Bitung dianugerahi keunggulan geografis dan kekayaan alam untuk jadi kota industri pengolahan ikan terbesar di Indonesia.
Namun, sejak diberlakukannya kebijakan Menteri KP Susi Pudjiastuti soal larangan transhipment dan moratorium eks kapal asing (2014), industri perikanan skala besar di Bitung lesu. Ekonomi melambat, bahkan PHK di-mana2.
“Ketika ada kebijakan pemerintah itu, ekonomi terjun bebas. Pertumbuhan dari 6 koma sekian persen, turun jadi 3an%. Ribuan karyawan di PHK. Kita hampir jadi kota gagal,” kenang Audy RR Pangemanan, Sekda Kota Bitung dalam perbincangan dengan detikTravel di Bitung Creative Hub (18/2/19).
Tak ingin ber-larut2, Pemkot Bitung melirik industri pariwisata sebagai obat lesunya ekonomi di bidang perikanan. Apalagi Bitung punya potensi pariwisata bagus.
“Kota ini lama mengandalkan sektor perikanan. Satu2nya cara cepat memulihkan ekonomi ya lewat pariwisata. Tuhan menggariskan Bitung jadi salah satu ikon pariwisata lengkap. Di Bitung laut ada, pulau ada, selat ada, gunung ada, flora fauna ada, budaya-religi ada. Itu akan coba dirajut secara keseluruhan. Pariwisata akan jadi backbone untuk ke depan,” sambung Audy.
Audy ingin agar Bitung dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi pariwisata unggulan, terutama Cagar Alam Tangkoko hingga Pulau dan Selat Lembeh primadona bagi penyelam dari negara2 di dunia.
Cagar Alam Tangkoko jadi rumah bagi spesies Macaca nigra, alias Yaki serta burung Maleo yang endemik di Pulau Sulawesi. Tangkoko juga jadi rumah bagi Tarsius, mamalia imut yang statusnya terancam punah.
“Semua akan coba dikembangkan. Kita tidak mau kalau Wisatawan hanya ke hutan saja, atau menyelami ke dasar laut doang. Kita mau wisatawan lihat hutan, gunung, pantai, kehidupan masyarakat, religi dan budaya. Kita akan coba satukan semua,” pungkas Audy. (rdy/fay; Wahyu Setyo Widodo; Bahan dari : https://travel.detik.com/travel-news/d-4434135/bitung-dari-perikanan-kini-beralih-ke-pariwisata)-FatchurR *